Bisnis hewan kurban menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan, terutama di saat menjelang Iduladha seperti saat ini. Meski tergolong musiman, keuntungan yang bisa Anda dapatkan dalam menjalankan bisnis ini tidaklah sedikit, terutama di musim haji. Di saat menjelang lebaran haji seperti sekarang, harga hewan kurban bisa naik hingga 2 kali lipat. Misalnya saja harga kambing di hari biasanya hanya sekitar 1,5 juta sampai 2,5 jutaan, sedangkan di saat menjelang Iduladha harganya bisa mencapai Rp5 juta per ekor.
Selain itu, meski akan ramai dan banyak dicari di hari raya Iduladha, hewan-hewan ini juga banyak dicari orang sehari-harinya, misalnya saja kambing dicari untuk melakukan Aqiqah anak yang baru lahir, dan sapi bisa jadi santapan di setiap harinya. Jadi, bisa dibayangkan bukan bahwa bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang memiliki keuntungan besar dan tidak akan ada matinya. Namun, untuk menjalankan bisnis ini pun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar tidak mengalami kerugian seperti hewan ternak yang mati sebelum disembelih. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menjalankan bisnis hewan kurban atau bisnis ternak lainnya.
Ketahui Segala Hal Tentang Hewan Kurban
Sebelum memulai bisnis, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami produk yang akan dijual. Pastikan terlebih dulu seluk beluk hewan kurban yang ingin Anda jual, serta pahami aturan dan ketentuan jual beli hewan kurban. Misalnya, hewan kurban haruslah berjenis kelamin laki-laki dan minimal umur 1,5 tahun, serta harus memiliki badan yang sehat. Sebelum menjualnya, pastikan juga hewan kurban tersebut tidak memiliki cairan yang keluar dari hidung, telinga, mata, mulut, alat kelamin atau anus, baik itu berupa darah, lendir, atau busa berlebih. Hal ini harus Anda perhatikan dan pahami dengan baik demi mengurangi risiko kerugian dalam menjalankan bisnis.
Tentukan Jenis Hewan Kurban
Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis hewan yang bisa dikurbankan yaitu kambing, sapi, dan kerbau. Di mana ketiga hewan tersebut memiliki harga yang berbeda-beda dan bisa dipilih pelanggan sesuai keinginannya. Misalnya, kurban kambing biasanya dilakukan satu orang, sedangkan hewan kurban sapi dan kerbau bisa digunakan untuk 7 orang.
Untuk itu, ada baiknya Anda menentukan jenis hewan yang bisa Anda pilih dan disesuaikan dengan modal yang Anda miliki. Di mana, ketika Anda memilih berjualan sapi atau kerbau, tentu modalnya akan lebih besar dibanding Anda memilih menjual kambing. Selain masalah modal, Anda juga harus memerhatikan pasar, kira-kira hewan apa yang paling banyak diminati dan bisa terjual dengan cepat. Dengan begitu, Anda bisa cepat juga mendapatkan keuntungan dan modal yang dikeluarkan pun bisa kembali.
Lakukan Penjualan Secara Langsung
Untuk menjual hewan kurban, Anda bisa menawarkannya secara langsung ke tetangga, teman, saudara, ataupun kerabat lainnya. Hal ini penting dilakukan karena biasanya orang akan melakukan pembelian secara langsung dengan melihat terlebih dulu hewan kurban yang akan dibeli. Untuk mendapatkan penjualan, pastikan Anda melayani dengan sepenuh hati dan berikan jawaban yang memuaskan ketika calon pelanggan menanyakan banyak hal. Hindari kalimat yang terdengar memaksa dan lakukan semuanya secara sopan. Dengan kesabaran Anda melayani calon pelanggan, mereka akan dengan senang hati dan percaya untuk membeli hewan ternak di tempat Anda.
Namun, khusus di tahun ini, karena sedang adanya wabah pandemi virus corona, Anda harus melakukan pembatasan penjualan secara langsung dan menyiapkan berbagai protokol kesehatan di tempat Anda menjual hewan kurban. Untuk memberikan layanan maksimal, Anda harus menyiapkan hand sanitizer sebelum calon pelanggan Anda masuk ke dalam kandang hewan ternak. Pastikan juga Anda maupun karyawan menggunakan APD lengkap, minimal masker, sarung tangan, dan face shield.
Lakukan Promosi Secara Online
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menjual hewan kurban, salah satunya menjual secara online melalui e-commerce ataupun membuat website. Sehingga, jangkauan pasar yang didapatkan pun semakin luas. Hal ini juga sangat menguntungkan terutama di saat pandemi seperti saat ini.
Baca Juga: Bedanya Promosi Offline dan Online yang Perlu Anda Pertimbangkan
Anda bisa mempromosikan hewan kurban secara online, dan jika ada yang tertarik mereka bisa menghubungi Anda secara langsung dan menjadwalkannya untuk datang ke lokasi untuk mengecek. Hal ini bisa membantu Anda mengurangi banyaknya orang yang datang di waktu bersamaan. Selain membantu Anda memenuhi protokol kesehatan, ini juga membantu Anda fokus melayani setiap pelanggan yang datang.
Selain memasarkan online, Anda juga bisa menyebar kartu nama ke orang sekitar yang membutuhkan, misalnya melakukan kerja sama dengan panitia masjid atau memasarkan ke sekolah-sekolah. Anda juga bisa membuat kartu nama yang dilengkapi dengan QR Code, di mana ketika dilakukan scanning, calon pelanggan bisa langsung menuju website dan melihat hewan-hewan kurban serta layanan yang Anda berikan. Sehingga, Anda pun bisa mempromosikan hewan kurban dengan mudah.
Baca Juga: Pentingnya Kartu Nama untuk Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid 19
Untuk membuat kartu nama dengan QR Code, Anda bisa memanfaatkan kartunama.net. Selain menyediakan QR Code, kartunama.net juga menjamin kualitas kartu nama yang Anda cetak. Sehingga, Anda tidak perlu lagi khawatir masalah kualitas hasil cetak. Jadi tunggu apalagi? Mulai promosikan bisnis hewan kurban Anda sekarang juga dengan mencetak kartu nama di kartunama.net.