Blog

  • Entrepreneur Adalah Pengusaha? Ternyata Keduanya Berbeda!

    Entrepreneur Adalah Pengusaha? Ternyata Keduanya Berbeda!

    Apakah Anda seorang pengusaha atau seorang entrepreneur? Mungkin selama ini Anda menganggap kedua hal ini sama saja, padahal kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup besar. Namun, keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama menjalankan bisnis dan sama-sama memiliki karyawan. Lalu apa perbedaan keduanya?

    Pengertian Entrepreneur Vs Pengusaha

    Dwi Larso, Ph.d, pengajar di School of Business Management, Institut Teknologi Bandung mengatakan bahwa pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis skala besar maupun kecil dan tidak semua pengusaha memiliki jiwa entrepreneur. Sedangkan, entrepreneur pasti memiliki jiwa pengusaha, di mana mereka memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya dan langsung terjun ke dalam bisnis. Ketika Anda memiliki jiwa entrepreneur, dapat dipastikan bisnis yang Anda jalankan akan terus bertahan.

    Tujuan Entrepreneur Vs Pengusaha

    Keduanya memiliki tujuan yang hampir sama, di mana seorang pengusaha menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan, keuangan yang lebih stabil, dan menjadi sukses. Sedangkan entrepreneur juga memiliki tujuan tersebut. Meski begitu, mereka dengan jiwa entrepreneur akan lebih peduli pada perubahan di sekitar dan mengejar passion untuk mencapai tujuan akhir yang memberikan kesenangan dan kepuasan. Mereka lebih memilih untuk fokus mengembangkan produk/jasa yang akan mereka tawarkan dibanding memikirkan berapa keuntungan yang mereka hasilkan.

    Waktu Entrepreneur Vs Pengusaha

    Seorang pengusaha biasanya akan lebih perhitungan terhadap waktu yang mereka habiskan untuk mengurus bisnis. Mereka tidak suka membuang waktu dan selalu mengecek jam untuk memastikan tidak ada pekerjaan yang tertunda dan harus diselesaikan di luar jam kantor. Sedangkan, seorang entrepreneur bisa menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaannya dan membuat produknya lebih sempurna. Karena mereka beranggapan produk yang mereka jual dan pasarkan adalah karya besar yang harus ia kembangkan untuk memuaskan pelanggannya.

    Sikap Entrepreneur Vs Pengusaha

    Jika Anda masih belum mengetahui, apakah Anda pengusaha atau entrepreneur, cobalah perhatikan kegiatan yang Anda lakukan setiap harinya. Biasanya, pengusaha akan nyaman dengan apa yang telah dan rutin mereka lakukan tanpa berharap adanya perubahan dan hanya mementingkan bisnisnya berjalan lancar tanpa hambatan. Sebaliknya, seorang entrepreneur akan terus menyesuaikan dan mengikuti perkembangan, serta mengubah pola pikir untuk membuat perusahaan menjadi terus berkembang tanpa ada batasan.

    Risiko Entrepreneur Vs Pengusaha

    Biasanya risiko menjadi salah satu hal yang sering dihindari oleh setiap orang yang menjalankan bisnis. Namun, ternyata pengusaha dan entrepreneur memiliki pandangan yang berbeda dalam melihat risiko bisnis. Di mana, pengusaha akan selalu melakukan perhitungan dalam menjalankan bisnis, karena mereka akan mengambil risiko yang telah dihitung dan dikelola. Meski begitu, sebisa mungkin mereka menghindari kerugian sedikitpun.

    Sedangkan, seorang entrepreneur bisa mengambil risiko yang tidak masuk akal demi mengejar passion. Mereka tidak peduli terhadap waktu dan uang yang mereka habiskan dan terus melakukan apapun yang mereka inginkan dengan senang dan penuh semangat, sehingga banyak entrepreneur yang mengambil risiko besar justru mendapatkan hasil yang luar biasa.

    Ide Entrepreneur Vs Pengusaha

    Apakah Anda termasuk orang yang senang memilih ide yang sedang tren dan berharap memiliki banyak keuntungan besar? Jika iya, berarti Anda masuk ke dalam kategori pengusaha. Kenapa? Karena seorang entrepreneur adalah pencipta ide produk atau bisnis pertama kalinya. Mereka rela menghabiskan waktu, energi, dan uang untuk membuat ide bisnisnya sendiri. Biasanya, mereka juga memiliki ide orisinil dan berbeda dari yang pernah ada, bahkan terkadang idenya unik dan di luar dugaan.

    Definisi Sukses Entrepreneur Vs Pengusaha

    Definisi sukses seorang pengusaha dan entrepreneur juga berbeda. Di mana, seorang pengusaha menilai sukses adalah keberhasilan bisnis dan pelaksana kepentingan bisnis yang meliputi dirinya sendiri, partner bisnis, karyawan, pelanggan, investor, dan juga komunitas. Sedangkan entrepreneur melakukan pekerjaannya dan membiarkan perjalanan bisnisnya yang akan mendefinisikan kesuksesan yang ia capai. 

    Nah, sudah tahu kan apa saja perbedaan keduanya? Jadi, apakah Anda masuk ke dalam kategori pengusaha atau entrepreneur? Atau justru Anda masuk ke dalam keduanya? Nah, apapun Anda dan apapun bisnis yang dijalankan, pastikan Anda memiliki kartu nama bisnis. Di mana, kartu nama bisnis bisa menjadi salah satu tools bisnis yang membantu Anda menjalankan bisnis, mulai dari promosi bisnis, mencari networking, hingga meningkatkan kredibilitas bisnis di mata pelanggan maupun rekan bisnis lainnya.

    Bagi Anda yang ingin membuat dan mencetak kartu nama bisnis, kini Anda bisa memanfaatkan kartunama.net. Dengan kartunama.net, Anda bisa mencetak kartu nama dari mana dan kapan saja. Anda juga bisa mendapatkan kartu nama dengan kualitas terbaik mulai dari Rp17 ribuan. Buat segera kartu nama bisnis Anda dan bersiap untuk sukses menjalankan bisnis!

  • Cara Mengelola Dana Modal Usaha dengan Tepat

    Cara Mengelola Dana Modal Usaha dengan Tepat

    Ketika Anda ingin memulai bisnis, dana modal usaha menjadi hal pertama yang harus Anda miliki. Sekecil atau sebesar apapun modal yang Anda miliki, penting bagi Anda mengelola modal tersebut untuk mencapai tujuan bisnis.

    Biasanya, modal usaha tidak memiliki standar atau angka minimal. Ada bisnis yang membutuhkan modal usaha hanya ratusan ribu, ada juga yang hingga ratusan juta. Semuanya disesuaikan dengan bisnis apa yang ingin Anda jalankan dan apa tujuan bisnis yang ingin Anda capai. Nah, pada artikel kali ini, kartunama.net akan memberikan Anda beberapa cara mengelola modal usaha yang tepat dan bisa Anda terapkan dalam bisnis.

    Lakukan Perencanaan yang Matang

    Biasanya, seorang pengusaha akan mengumpulkan modal usaha tanpa adanya perencanaan yang jelas. Mereka beranggapan bahwa ketika ingin memulai bisnis, mereka hanya harus memiliki modal, baik modal mental maupun dana, tanpa memikirkan perencanaan bisnis. Namun, jangan sampai ini terjadi pada diri Anda.

    Buang jauh pemikiran tersebut, karena ini bisa membuat bisnis Anda tidak bisa berjalan dengan baik, bahkan sulit untuk bertahan di pasar. Pastikan sebelum memulai bisnis, Anda mengetahui bagaimana medan yang akan Anda jalani dan ketahui apa yang Anda butuhkan untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan.

    Fokus Pada Satu Bisnis

    Banyak pengusaha yang mengalami kegagalan bisnis karena tidak fokus pada tujuan bisnis itu sendiri dan tergiur untuk menjalankan berbagai macam bisnis. Bagi Anda pengusaha pemula, akan lebih baik untuk menghindari hal tersebut dan cobalah untuk fokus menjalankan satu bisnis dengan tekun agar fokus tidak terbagi 2. Karena jika Anda tidak fokus pada satu bisnis, perencanaan bisnis yang sudah Anda rencanakan dengan matang akan menjadi sia-sia. 

    Kurangi Berutang

    Sering pengusaha baru tergiur dengan utang demi mengembangkan bisnisnya. Ini tidak sepenuhnya salah, namun jika Anda masih di awal, cobalah sabar dan terus berinovasi untuk menarik pelanggan. Karena jika Anda mudah tergiur, bukan hanya Anda terlilit utang, tapi bisa juga bisnis yang sudah Anda bangun dengan dana modal usaha yang dikumpulkan bertahun-tahun menjadi sia-sia dan mengalami kerugian.

    Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Pinjaman Modal Usaha dengan Mudah

    Namun, jika benar-benar membutuhkan, pastikan Anda melakukan utang dengan pihak yang tidak memberatkan dan mempermudah dalam menjalankan bisnis. Misalnya dengan meminjam ke keluarga atau bekerja sama dengan teman dekat untuk menjalankan bisnis bersama. Anda juga bisa memanfaatkan pihak bank yang khusus menawarkan program pinjaman kredit usaha atau KUR (Kredit usaha Rakyat).

    Melakukan Konsultasi

    Jika Anda tidak ahli di masalah keuangan atau modal bisnis, jangan pernah ragu untuk bertanya langsung ke orang yang lebih memahami hal tersebut. Cobalah melakukan networking dan meminta saran atau komentar dari pengusaha lainnya. Berkonsultasilah dengan kenalan yang lebih berpengalaman, terutama konsultan keuangan atau pebisnis yang sudah terlebih dulu sukses. 

    Dengan rajin belajar dan mengupgrade diri, Anda bisa terus berinovasi dan berpengalaman dalam menjalankan bisnis. Jangan pernah malu dan ragu untuk bertanya, karena biasanya pebisnis yang baik akan memberikan kunci-kunci sukses yang pernah mereka lakukan. Jika itu tidak cukup, Anda juga bisa menghadiri beberapa seminar bisnis yang membahas topik-topik penting dalam bisnis. Pilihlah seminar yang memang ingin Anda kunjungi.

    Namun, pastikan juga Anda membawa kartu nama bisnis ketika menghadiri seminar bisnis maupun saat melakukan networking. Cobalah ajak beberapa pebisnis lain yang menghadiri acara tersebut untuk bertukar kartu nama. Dengan begitu, Anda tidak hanya bisa memperkenalkan diri Anda tapi juga bisa memperkenalkan bisnis. Selain itu, dengan adanya kartu nama, Anda bisa berkenalan dan mencari rekan bisnis di acara tersebut dengan lebih profesional, sehingga secara otomatis bisa meningkatkan kredibilitas bisnis. 

    Nah, untuk membuat kartu nama yang berkualitas dan membantu meningkatkan kredibilitas bisnis, Anda bisa membuat dan mencetaknya langsung di kartunama.net. Tanpa harus menghabiskan modal usaha Anda, kartunama.net bisa membantu Anda mencetak kartu nama mulai dari Rp17 ribuan. Selain itu, Anda juga tidak perlu repot mendesain kartu nama, karena kartunama.net juga menyiapkan berbagai macam template desain kartu nama yang bisa disesuaikan dengan bisnis yang Anda jalankan. Jadi tunggu apalagi? Cetak kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net!

  • Tips Mengelola Bisnis Agar Lebih Berkembang dari Waktu ke Waktu

    Tips Mengelola Bisnis Agar Lebih Berkembang dari Waktu ke Waktu

    Ketika Anda memutuskan untuk memulai bisnis mungkin berat, tapi ada yang lebih berat dari itu, yaitu mengelola bisnis. Baik bisnis kecil hingga skala besar perlu mengelola bisnis dengan baik dan tidak bisa berjalan sesuai harapan jika tidak diikut manajemen yang tepat. Dalam mengelola bisnis pun tidak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan mulai dari keuangan, operasional, manajemen, dan masih banyak lagi.

    Mengelola bisnis kecil mungkin bisa lebih mudah dibanding mengelola bisnis besar. Namun, itu pun kembali lagi pada layanan atau strategi yang digunakan. Seperti saat awal Anda memulai bisnis, ada banyak hal yang harus Anda korbankan, mulai dari waktu, tenaga, dan juga biaya. Mengelola bisnis juga akan menyita banyak hal jika Anda tidak bisa fokus.

    Banyaknya hal yang harus dilakukan dan diurus membuat pengusaha tidak fokus dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Padahal, seorang pengusaha memiliki peran penting dalam membuat inovasi atau menemukan ide baru yang kreatif. Di bawah ini, kartunama.net akan memberikan beberapa tips mengelola bisnis yang bisa Anda lakukan untuk bisnis yang terus berkembang.

    Perencanaan Bisnis

    Hal paling mendasar yang harus dimiliki bisnis, baik kecil, besar, maupun bisnis multinasional adalah perencanaan bisnis. Dengan adanya rencana bisnis, Anda memiliki semacam ‘panduan’ yang akan membantu Anda fokus dalam menjalankan strategi yang sudah ditentukan untuk mengembangkan bisnis.

    Perencanaan bisnis atau business plan biasanya akan berisi berbagai macam hal penting yang sangat membantu Anda dalam mengelola bisnis, mulai dari lingkungan Anda akan bersaing, produk yang akan ditawarkan, saluran distribusi yang akan digunakan, hingga promosi apa yang akan Anda lakukan. Perencanaan inilah yang bisa menjadi dasar bagi Anda dan para pengusaha dalam menjalankan bisnis.

    Mengelola Keuangan

    Uang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis dan harus Anda kelola dengan baik dan tepat. Untuk mengelolanya, cobalah Anda catat pendapatan dan pengeluaran yang Anda lakukan. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi risiko kerugian besar yang mungkin akan menimpa bisnis. Cobalah mulai dengan membuat laporan laba rugi setiap bulannya dan monitor dengan baik laporan pendapatan bisnis. 

    Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

    Dengan mencatat keuangan dengan baik, Anda bisa lebih mudah mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Anda juga bisa menekan biaya seminimal mungkin karena dengan mengelola keuangan, Anda bisa tahu apa saja yang menjadi prioritas dan apa saja yang bisa ditunda.

    Ikuti Perkembangan Tren

    Saat ini perubahan sering terjadi dalam waktu yang singkat. Sehingga, pengusaha dan bisnis dituntut untuk bisa mengikuti tren yang ada dan melakukan inovasi baru sesuai perkembangan zaman. Dengan begitu, perusahaan bisa dikatakan mampu mengelola bisnis dengan baik. Bukan hanya dalam sisi pemasaran atau promosi yang harus dikembangkan, tapi Anda juga harus mulai berpikir untuk melakukan inovasi terhadap produk yang Anda jual. 

    Cobalah cek dan monitor apa yang dilakukan kompetitor, dan cobalah tiru dan lakukan modifikasi yang disesuaikan kembali dengan bisnis Anda. Jika Anda tidak memiliki ide untuk melakukan inovasi dan mengikuti tren, Anda bisa coba mengecek media sosial atau melakukan networking bisnis dengan para pengusaha lainnya untuk berdiskusi tentang perkembangan yang sedang terjadi.

    Fokus pada Bisnis

    Walaupun banyak hal yang harus dilakukan dan dipikirkan, ada baiknya Anda fokus pada bisnis itu sendiri. Jika Anda ingin menjalankan bisnis secara optimal, cobalah temukan kegiatan-kegiatan di mana Anda benar-benar berkontribusi dan fokus. Dengan fokus, Anda bisa membuat bisnis lebih produktif. Jadi, cobalah untuk memilah hal yang menjadi prioritas dan penting untuk Anda jalankan. Salah satu nilai tambah utama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memerhatikan pelanggan.

    Cobalah ketahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan, dengarkan apa yang pelanggan keluhkan dan harapkan. Sehingga, Anda bisa lebih fokus membuat strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis. 

    Selain fokus pada pelanggan, fokus juga pada bisnis Anda dan jangan sampai Anda puas dengan pencapaian Anda saat ini dan kemudian memulai bisnis baru. Karena bisa jadi ini justru membuat bisnis Anda yang sudah baik tersebut malah merugi. Jadi, pastikan fokus pada satu bisnis dan pastikan bisnis itu bisa berjalan dengan sendirinya, barulah Anda memulai bisnis lain. Pastikan juga Anda tidak memulai bisnis baru hanya karena ikut-ikut atau menyerah dengan bisnis yang kini sedang Anda jalankan.

    Itulah beberapa tips mengelola bisnis yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis secara maksimal. Selain itu, pastikan juga Anda melakukan networking dengan rekan bisnis maupun pelanggan. Karena merekalah yang akan membantu Anda melangkah bersama mencapai kesuksesan.

    Sebelum melakukan networking, jangan lupa untuk mempersiapkan tools bisnis yang wajib Anda bawa saat melakukan networking, yaitu kartu nama. Dengan kartu nama, Anda bisa melakukan networking dengan lebih mudah dan profesional, juga bisa meningkatkan kredibilitas perusahaan atau bisnis yang kini sedang Anda jalankan.

    Untuk membuat kartu nama bisnis profesional dan dengan kualitas terbaik, Anda bisa membuatnya langsung melalui kartunama.net. Di kartunama.net, mulai dari Rp17 ribu, Anda sudah bisa mencetak kartu nama dari mana dan kapan saja. Selain itu, Anda juga bisa memilih desain kartu nama yang bisa disesuaikan dengan bisnis atau mengupload desain yang telah Anda miliki secara langsung. Segera buat dan cetak kartu nama Anda sekarang!

  • Benarkah Multi Level Marketing Adalah Sistem Bisnis yang Menguntungkan?

    Benarkah Multi Level Marketing Adalah Sistem Bisnis yang Menguntungkan?

    Siapa yang tidak mengenal bisnis MLM atau Multi Level Marketing? Pasti siapapun sudah tidak asing lagi mendengar istilah ini. Namun, tahukah Anda apa itu bisnis MLM? Multi Level Marketing adalah model bisnis yang banyak digunakan dalam bentuk menjual barang dan jasa serta investasi untuk menarik peserta dengan iming-iming timbal balik yang menarik.

    Pada awalnya, model bisnis ini digunakan untuk memasarkan produk agar supaya lebih efisien. Di mana, MLM jauh lebih menarik dibandingkan bisnis tradisional, karena produk yang dipasarkan bisa langsung sampai ke pelanggan tanpa melalui jaringan distribusi yang panjang. Bisnis jenis ini juga mengedepankan efisiensi jalur pemasaran yang panjang, sehingga biaya distribusi dari pabrik hingga ke pelanggan dapat ditekan dan dibagi dengan distributornya secara adil.

    Bisnis MLM Memiliki Banyak Pro Kontra

    Bisnis MLM memiliki pro dan kontra di kalangan masyarakat. Di mana, ada beberapa perusahaan yang mengatasnamakan bisnis MLM tanpa ada produk yang ditawarkan atau produk yang ditawarkan tidak berkualitas. Selain itu, orang yang bergabung lebih dulu ke dalam jaringan bisnis tersebut memiliki keuntungan besar dan yang bergabung belakangan mengalami kerugian.

    Baca Juga: 5 Poin Penting yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Networking

    Meski begitu, bisnis MLM mengalami perkembangan di Indonesia, sehingga banyak MLM yang berdiri. Namun sayangnya, MLM yang berdiri sebagian besar tidak memiliki produk yang jelas. Hal inilah yang membuat bisnis MLM dinilai buruk sebagian besar bergerak sebagai perusahaan yang hanya mengedepankan keanggotaan, bukan menjual produk dengan metode pemasaran MLM yang akhirnya membuat bisnis MLM tercoreng di mata masyarakat.

    Ciri-Ciri Bisnis MLM yang Baik & Sehat

    Bagi Anda yang ingin bergabung di dalam bisnis Multi Level Marketing, pastikan Anda cermat memilih bisnis MLM yang baik dan sehat. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri bisnis MLM yang baik dan bisa Anda pilih.

    1. Memiliki Produk atau Jasa untuk Dijual

    Pastikan bisnis MLM yang ingin Anda pilih memiliki produk/jasa yang jelas dan dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Pilih juga bisnis yang menawarkan produk yang dibutuhkan banyak orang. Di mana, ketika ada orang yang menggunakan produk tersebut, namun orang tersebut tidak ikut menjalankan sistem bisnisnya, berarti produk yang ditawarkan berkualitas dan sistem yang dijalankan juga bagus.

    Selain produk yang berkualitas, pastikan juga harga jualnya wajar dan sesuai kualitas produk. Sehingga penghasilan member bukan dari harga produk yang dibanderol berkali-kali lipat, tapi dari jumlah pembeli yang puas dengan kualitas produknya. Ketika, bisnis MLM menjual produk yang harganya jauh lebih mahal dibanding harga pasaran, maka bisnis tersebut bisa dianggap tidak sehat dan rentan mengalami kebangkrutan. 

    2. Upline Membantu Downline Berkembang

    Dalam bisnis MLM dikenal istilah upline dan downline. Di mana, upline merupakan orang yang berada di level atas downline dan tugasnya menjadi master dealer (bos) dari pada downline tersebut. Jadi, sebelum memilih bisnis dengan sistem MLM, pastikan Anda memiliki upline yang akan memberikan bantuan, pembinaan, dan membagikan ilmu marketing kepada Anda sebagai downline. Bahkan upline harus berusaha membantu downline agar naik level sesuai usaha downline tersebut.

    Baca Juga: Strategi Marketing yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan

    3. Memiliki Sistem yang Adil

    Bisnis MLM yang baik akan menguntungkan seluruh member yang bekerja keras, tidak berdasarkan kapan waktu bergabung. Misalnya, upline tidak bekerja dan downline bekerja keras membangun jaringan, maka yang sukses adalah downline. Dengan sistem ini bisa membuat member semakin banyak karena sistemnya adil bagi semua member.

    4. Memiliki Badan Hukum yang Jelas

    Pastikan juga Anda bergabung di perusahaan yang telah memiliki badan hukum Perseroan Terbatas (PT), memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Perdagangan Langsung), dan NPWP. Karena itu adalah syarat penting menjalankan bisnis. Dengan memiliki beberapa dokumen tersebut, bisnis MLM dapat mempertanggungjawabkan bisnisnya kepada member maupun konsumen yang menggunakan produknya.

    Tips Mengikuti Bisnis MLM

    Bagi Anda yang ingin mengikuti bisnis MLM dan sudah menemukan bisnis MLM yang cocok dengan Anda. Di bawah ini adalah beberapa tips yang harus diperhatikan:

    1. Pelajari Marketing Plan & Produk yang Dipasarkan

    Banyak oranng yang langsung terjun ke dalam sistem bisnis MLM tanpa mempelajari marketing plan yang diberikan perusahaan karena tergiur iming-iming yang ditawarkan oleh leader-leader. Ini tentu langkah yang salah dan justru bisa menjebak Anda ke sistem yang merugikan. Bisa jadi, bisnis yang Anda pilih ternyata memiliki sistem yang bergabung di awal akan mendapatkan keuntungan besar dan bergabung belakangan sebagai korban.

    Baca Juga: 4 Tugas Marketing dalam Mendukung Bisnis Maju & Berkembang

    Selain itu, pelajari juga produk yang akan Anda pasarkan dan jual. Dengan mempelajarinya, Anda akan lebih memahami target pasar yang akan dituju dan cara tepat menjual dan memperkenalkan produk tersebut ke pelanggan. Anda juga bisa menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan oleh calon pelanggan. Jadi, pastikan Anda pelajari dan pahami marketing plan dan produk yang akan Anda jual.

    2. Kenali Perusahaan MLM

    Banyak perusahaan multi level marketing yang tutup setelah melewati tahun kelima atau tahun kesepuluh. Biasanya ini terjadi pada tahap awal memberikan bonus yang berlebihan kepada para leader untuk menarik mereka bergabung.

    Perusahaan yang baru berdiri atau kurang dari 5 tahun perlu Anda teliti.Perhatikan bagaimana komitmen jangka pendek dan jangka panjang perusahaan terhadap distributor. Pastikan perusahaan memiliki kebijakan terhadap produk-produk yang ditawarkan dan bisa mengikuti perkembangan pasar.

    3. Beranggapan Jaringan akan Berkembang Sendiri

    Banyak orang yang salah dan beranggapan bahwa dengan melakukan pembelian atau investasi dengan sejumlah uang, maka jaringan akan berkembang dengan sendirinya. Padahal, untuk mengembangkan jaringan perlu pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kepribadian, leadership, kemampuan teknis, kemampuan menjual produk, dan sebagainya.

    Membangun networking diperlukan pembinaan secara berkelanjutan, mulai dari sejak bergabung hingga peringkat yang sudah tinggi sekalipun. Di mana, jaringan dalam bisnis MLM merupakan fondasi yang kuat dan membantu Anda bertahan lama, serta memberikan banyak nilai-nilai positif baik untuk Anda maupun konsumen produk tersebut.

    Jadi, pastikan Anda selalu mengembangkan diri dengan melakukan presentasi dan mengikuti training. Di mana, melalui presentasi-presentasi para leader akan memberikan pengarahan cara sukses dalam menjalankan bisnis dan juga bisa menjadi sarana pemberian motivasi dalam menjalankan bisnis ini.

    4. Kembangkan Kepribadian

    Membangun networking atau jaringan pemasaran secara MLM adalah menjalin kerja sama dengan banyak orang. Untuk membangun hubungan baik, Anda sebagai pelaku bisnis perlu selalu mengembangkan kepribadian. Di mana, dengan mengembangkan kepribadian akan memberikan peran besar bagi pertumbuhan jaringan dan semakin besar jaringan itu maka tantangan yang dihadapi juga akan semakin besar.

    5. Menjadi Pendengar Baik & Hindari untuk Memaksa

    Apapun bisnis yang Anda jalankan, pastikan Anda menjadi pendengar yang baik, bukan hanya sekedar banyak bicara. Dengan begitu, Anda bisa memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Meski begitu, jangan sampai juga Anda memaksa orang lain untuk bergabung dengan melakukan penipuan-penipuan. Cukup dengan jelaskan manfaat atau keuntungan yang mereka dapatkan dengan bergabung menjadi member dengan cara yang menarik, dan biarkan mereka berpikir untuk menentukan apakah akan bergabung atau tidak.

    Itulah beberapa ciri dan tips menjalankan bisnis multi level marketing yang bisa Anda terapkan untuk mendapatkan hasil maksimal. Selain itu, dapat diperhatikan bahwa bisnis ini menomorsatukan networking dalam sistemnya. Sehingga, kartu nama menjadi hal paling penting yang harus Anda miliki ketika ingin memperkenalkan diri ke calon anggota maupun ke calon pelanggan.

    Anda bisa membuat kartu nama profesional bagi diri sendiri, sehingga mempermudah Anda ketika mencari calon anggota maupun pelanggan. Kartunama.net sebagai platform pembuatan kartu nama bisa membantu Anda membuat dan mencetak kartu nama dengan mudah, cepat, dan juga dengan biaya yang terjangkau. Mulai dari Rp17 ribu, Anda sudah bisa memiliki kartu nama profesional dengan kualitas yang terjamin. Jadi tunggu apalagi? Buat dan cetak kartu nama profesional Anda di kartunama.net!

  • Digital Marketing Vs Traditional Marketing, Mana yang Lebih Baik?

    Digital Marketing Vs Traditional Marketing, Mana yang Lebih Baik?

    Sebagai seorang pebisnis pasti Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah marketing? Pemasaran atau marketing adalah seluruh aktivitas yang dilakukan untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar tertentu. Di mana, melakukan strategi marketing berarti perusahaan melakukan analisis pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen agar memudahkan sales saat terjun langsung dalam memasarkan produk yang ingin dijual.

    Marketing sendiri dapat dilakukan dalam berbagai cara atau bentuk dengan memanfaatkan beragam media. Di era digital seperti saat ini, media marketing menjadi lebih luas. Kini bukan hanya istilah marketing saja, tapi ada juga istilah digital marketing. Lalu apa bedanya digital marketing yang sering dibicarakan banyak orang saat ini dengan traditional marketing yang telah dilakukan perusahaan sejak zaman dahulu? Di bawah ini, kartunama.net akan menjabarkan beberapa perbedaan keduanya.

    Mengenal Istilah Digital Marketing Vs Traditional Marketing

    Sebelum membahas lebih jauh perbedaan keduanya, Anda harus memahami terlebih dulu apa itu digital marketing dan traditional marketing. Digital marketing atau pemasaran digital merupakan aktivitas pemasaran produk melalui jaringan internet (online). Di mana, seiring berkembangnya teknologi, saat ini banyak perusahaan yang menggunakan digital marketing sebagai strategi pemasaran produk mereka. Digital marketing sendiri memiliki beberapa media yang sering digunakan seperti website, media sosial, online advertising, dan email marketing.

    Sedangkan, traditional marketing merupakan aktivitas pemasaran yang menggunakan cara-cara “tradisional” yang biasanya menggunakan media cetak seperti billboard, banner, flyer, atau koran. Kini, seiring berkembangnya zaman, traditional marketing mulai meluas ke dunia elektronik, seperti radio dan TV.

    Biaya Marketing

    Selain media yang digunakan, kedua strategi ini juga memiliki perbedaan pada biaya yang dikeluarkan. Di mana, biaya marketing tradisional jauh lebih mahal dibandingkan digital marketing. Misalnya, Anda menggunakan platform televisi atau media cetak yang setiap iklan tayang membutuhkan slot dengan biaya yang berbeda-beda. Semakin banyak audiencenya, semakin mahal juga biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya saja media Televisi yang harganya cukup tinggi dan hitungannya adalah per detik iklan tersebut ditayangkan. Selain itu, penayangan iklan di media cetak, seperti koran atau majalah juga memiliki harga yang bervariasi tergantung jangkauan distribusi koran tersebut.

    Bukan hanya biaya penayangan, Anda juga harus memikirkan biaya produksi yang cukup besar seperti ketika Anda harus membuat video untuk iklan Televisi. Paling tidak Anda harus mengeluarkan biaya ratusan juta untuk sekali produksi. Namun, ada juga biaya produksi strategi pemasaran tradisional yang murah dan tidak membutuhkan biaya penayangan seperti kartu nama, flyer, brosur, dan sebagainya.

    Sedangkan, strategi digital marketing memiliki biaya yang cukup murah dibandingkan traditional marketing. Bahkan ada juga digital marketing yang tidak membutuhkan biaya sedikit pun seperti memasarkan bisnis melalui social media, website, email marketing, dan sebagainya. Namun, beberapa media tersebut juga bisa mengeluarkan biaya jika Anda ingin mengiklankannya untuk mendapatkan jangkauan yang lebih luas. Misalnya, Anda memiliki akun social media dengan followers sedikit sehingga audiens yang terjangkau pun tidak maksimal. Maka, Anda bisa mengiklankan produk melalui iklan social media atau social media ads. Bagaimana untuk harganya? Harganya pun cukup rendah dan bisa disesuaikan dengan interest audience yang ingin Anda tuju, sehingga lebih efektif.

    Baca Juga: 4 Media Promosi yang Tepat untuk Bisnis Laundry Kiloan

    Jangkauan Audiens

    Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas. Kedua strategi marketing ini memiliki perbedaan pada jangkauan audiens yang ingin dicapai. Di mana, traditional marketing memiliki jangkauan yang lebih kecil dibandingkan digital marketing. Misalnya saja, Anda memanfaatkan flyer atau brosur, maka audiens yang bisa Anda sasar hanyalah orang yang lewat di depan toko ataupun di sekitar lokasi bisnis. Meski begitu, audiens yang Anda capai dengan tradisional marketing juga bisa lebih luas ketika Anda memilih media televisi untuk mengiklankan produk Anda. Namun, berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk itu? Tentu bisa menghabiskan ratusan juta rupiah.

    Baca Juga: 5 Strategi Marketing yang Membantu Bisnis Bertahan di Tengah Pandemi

    Sedangkan, ketika Anda memilih digital marketing, Anda bisa menjangkau audiens di seluruh Indonesia bahkan dunia untuk memperkenalkan produk yang Anda jual. Selain itu, audiens yang dijangkau pun bisa lebih targeting. Di mana, Anda bisa mengatur beberapa interest audiens yang bisa melihat iklan Anda seperti jenis kelaminnya, usia, di mana mereka tinggal, apa behaviournya, apa yang mereka sukai, apa pekerjaan mereka, dan sebagainya. Sehingga iklan yang Anda buat pun lebih tepat sasaran dan iklan pun menjadi lebih efektif tanpa membuang-buang biaya marketing.

    Interaksi Pasar

    Satu keunggulan traditional marketing adalah jangkauannya yang bisa mencapai pelosok, dan prestise yang dihasilkan. Kenapa? Karena ada beberapa desa yang hingga saat ini belum bisa menikmati kemudahan dari Internet. Selain itu, kebanyakan provider seluler terhalang oleh infrastruktur dan halangan medan. Namun, traditional marketing memposisikan pasar sebagai penerima pasif. Di mana, penonton televisi tidak bisa melakukan interaksi langsung.

    Sedangkan, salah satu indikator kesuksesan digital marketing, selain jangkauan, ada juga market engagement, di mana pasar dituntut untuk aktif mengikuti informasi yang ada di akun media sosial atau media digital lainnya. Setiap klik adalah indikator keaktifan, traffic, jumlah viewer, dan setiap detik yang dihabiskan pasar untuk mengonsumsi media iklan digital adalah indikator yang dapat menjadi faktor penentu suatu digital campaign berhasil atau tidak dalam membangun brand awareness.

    Itulah beberapa perbedaan digital marketing dan traditional marketing yang perlu Anda ketahui. Kedua strategi marketing ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Sehingga, Anda sebagai pebisnis harus memahaminya dengan baik agar mempermudah Anda dalam melakukan pemasaran maupun promosi bisnis. Ada baiknya, Anda tidak hanya memanfaatkan digital marketing saja ataupun traditional marketing saja. Pastikan Anda bisa memanfaatkan kedua strategi marketing ini dan disesuaikan kembali dengan produk atau bisnis yang Anda jual, juga dengan biaya marketing yang telah dianggarkan.

    Selain itu, pastikan juga Anda memiliki kartu nama sebagai salah satu strategi marketing tradisional yang memiliki peran penting untuk bisnis. Bukan hanya untuk promosi, tapi juga untuk meningkatkan kredibilitas bisnis maupun citra positif perusahaan. Pastikan juga Anda tidak hanya asal memiliki kartu nama, tapi juga perhatikan desain dan juga kualitas kartu nama. Untuk memastikan kedua hal tersebut, Anda bisa membuat dan mencetak kartu nama langsung melalui kartunama.net

    Di mana, melalui kartunama.net, Anda bisa membuat kartu nama dengan mudah menggunakan desain yang telah Anda miliki maupun menggunakan template yang sudah disediakan. Anda juga bisa langsung mencetaknya di kartunama.net tanpa harus keluar rumah. Hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama yang telah Anda buat dan pesan akan siap dikirim langsung ke lokasi Anda. Jadi tunggu apalagi? Buat kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net!