Tag: pandemi virus corona

  • Mengetahui Aturan PHK di Masa Pandemi yang Penting Diketahui

    Mengetahui Aturan PHK di Masa Pandemi yang Penting Diketahui

    Indonesia tengah mengalami masa krisis karena terjadinya pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak Februari 2020 lalu.  Di mana, banyak perusahaan melakukan PHK di masa pandemi karena bisnisnya mengalami krisis. Untuk tetap bertahan, banyak dari perusahaan yang mengambil jalan ini untuk mempertahankan bisnisnya dan melakukan efisiensi budget.

    Menurut data Kemenaker hingga 27 Mei 2020 tercatat 1.792.108 juta buruh di Indonesia dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Tidak selesai sampai di situ, pertambahan kasus positif Covid-19 yang mencapai 1 juta per harinya seakan menandakan bahwa pemulihan ekonomi masih membutuhkan waktu lebih lama. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut bahwa kini gelombang kedua PHK besar-besaran di sektor industri manufaktur, baik labour intensive maupun capital intensive sedang terjadi. Lalu bagaimana hukum PHK masa pandemi seperti sekarang ini? Di bawah ini adalah penjelasan mengenai PHK di masa pandemi yang perlu Anda ketahui.

    Aturan Melakukan PHK

    Tidak ada bisnis yang menginginkan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya. Namun,kondisi saat ini membuat banyak perusahaan mengambil jalan ini demi mempertahankan bisnis itu sendiri.

    Pemutusan hubungan kerja di masa pandemi ini umumnya karena alasan force majeure (keadaan memaksa) dan efisiensi. Berdasarkan Pasal 164 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PHK dapat dilakukan jika perusahaan tutup karena mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 tahun atau keadaan memaksa (force majeure). Sedangkan, menurut Pasal 164 ayat (3) UU No.13 Tahun 2003, perusahaan dapat melakukan PHK dampak Covid-19 dengan alasan efisiensi. Bedanya, kompensasi pesangon yang diberikan perusahaan untuk PHK dengan alasan merugi atau force majeure yakni 1 kali ketentuan. Sedangkan, kompensasi pesangon PHK alasan efisiensi yakni 2 kali ketentuan.

    Menurut Lolita Citta Nirmala yang merupakan Konsultan Hukum Mitra Justika.id yangdikutip dari hukumonline.com menyebutkan bahwa PHK dengan alasan efisiensi merupakan upaya terakhir setelah perusahaan menempuh kebijakan mengurangi/memotong upah, mengurangi fasilitas, menerapkan kerja shift, kerja lembur, mengurangi jam kerja dan hari kerja, hingga meliburkan atau merumahkan pekerjanya.

    Dalam konteks dirumahkan, Mohammad Agus Riza Hufaida juga Konsultan Hukum Mitra Justika.id melihat ada banyak kesalahpahaman bagi perusahaan dan karyawan terkait status pekerja dirumahkan untuk sementara. Akibatnya, banyak perusahaan yang memanfaatkan masa pandemi untuk “merumahkan” karyawannya tanpa upah, tapi para karyawan tidak bisa berbuat apa-apa.

    Baca Juga: Tempat Kartu Nama yang Membantu Anda Terlihat Lebih Profesional

    Beda PHK & Dirumahkan

    Melakukan PHK berarti perusahaan memberhentikan karyawan dan memberikan insentif kepada karyawannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan, dirumahkan berarti meminta karyawan untuk tidak bekerja dan tidak menerima haknya.

    Namun, ternyata istilah dirumahkan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan di masa pandemi ternyata kurang sesuai. Di mana, merumahkan karyawan adalah inisiasi perusahaan sehingga hak karyawan masih harus diberikan. Nah, yang dilakukan perusahaan saat ini berbeda dari arti sebenarnya dirumahkan, melainkan no work no pay yang seharusnya atas inisiasi dari karyawan. Disinilah pentingnya membuat kesepakatan bersama antara perusahaan dengan karyawan.

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Dirumahkan atau di-PHK?

    Lolita juga menjelaskan bahwa dirumahkan tujuannya bukan untuk mem-PHK dan menurut UU Ketenagakerjaan, karyawan yang dirumahkan upahnya harus dibayar full. Sedangkan, jika karyawan di-PHK sebelum perjanjian kontrak berakhir dengan alasan pandemi Covid-19, Anda bisa cek kembali isi perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan.

    Cobalah cek isi perjanjian kontrak kerja tersebut, apakah jika perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja sebelum waktu yang ditentukan kontrak terdapat uang penalti yang diberikan perusahaan kepada karyawan atau tidak?

    Baca Juga: 7 Tipe Pemimpin yang Baik untuk Mengelola Karyawan dalam Bisnis

    Di mana, aturan ini mengatur jika kontrak selama satu tahun, kemudian di bulan ke-6 diputus hubungan kerja sepihak, maka perusahaan wajib membayarkan upah sisa kontrak yang telah dijanjikan. Sehingga, perusahaan harus membayar upah 6 bulan berikutnya sesuai masa perjanjian kontrak kerja.  

    Sedangkan, jika Anda di-PHK sepihak tanpa pesangon, Anda bisa menempuh upaya hukum ke pengadilan hubungan industrial (PHI) untuk memperoleh penetapan PHK dan mendapat hak pesangon sesuai ketentuan UU Ketenagakerjaan. 

    Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai PHK di masa pandemi. Meski pandemi belum usai, jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Teruslah berusaha dan pantang menyerah ketika menghadapi masalah. Untuk membekali Anda dalam mencari pekerjaan setelah PHK, Anda bisa Coba Menawarkan skill yang Anda miliki dengan menjadi seorang freelancer. Persiapkan semuanya dengan mencetak kartu nama Anda secara profesional Di kartunama.net.

    Baca Juga: Makin Aman & Bebas Cetak Kartu Nama di Tokopedia Official Store

    Untuk mencetak kartu nama di kartunama.net, Anda tidak membutuhkan modal yang tinggi, cukup Rp17ribuan, Anda sudah bisa memiliki kartu nama profesional yang membantu Anda memperkenalkan diri Anda secara profesional ke calon klien atau calon perusahaan baru. Anda juga bisa memanfaatkan promo cashback dan free ongkir dengan memesan kartu nama melalui Official Store Kartunama.net di Tokopedia. Yuk buat kartu nama profesional Anda sekarang juga!

  • Cara Menjaga Loyalitas Pelanggan di Tengah Pandemi

    Cara Menjaga Loyalitas Pelanggan di Tengah Pandemi

    Memiliki pelanggan yang loyal merupakan hal yang harus dimiliki perusahaan untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga sekarang. pelanggan yang Anda miliki saat ini adalah sumber pendapatan terpenting. Namun, untuk mendapatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan tentu bukan hal yang mudah, terlebih adanya peraturan pembatasan sosial sebagai upaya pencegahan virus yang menyebabkan Anda tidak dapat bertatap langsung oleh para pelanggan.

    Selain itu, adanya pandemi COVID-19 ini secara tidak langsung mengubah perilaku pelanggan secara tiba-tiba. Seperti misalnya, pelanggan yang awalnya membeli sepatu setiap bulan, sekarang lebih mengutamakan membeli kebutuhan pokok. Meskipun terlihat sulit, namun pebisnis tetap harus menetapkan strategi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan di saat pandemi ini. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

    Terapkan Personalized Marketing

    Saat pandemi ini, pelanggan Anda tentu akan menghabiskan waktunya lebih banyak di rumah, bahkan belanja kebutuhan dan keinginannya akan dilakukan secara online. Biasanya pelanggan saat berbelanja online cenderung ingin langsung menemukan apa yang mereka ingin beli. Oleh sebab itu, pendekatan personal saat ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat keputusan pembelian pelanggan.

    Namun, di era digital kini banyak perusahaan yang telah menggunakan customer data platform yang menyajikan data pelanggan selama berbelanja atau hanya sekedar melihat-lihat di internet. Namun, jika Anda sudah memiliki web sendiri, Anda dapat menarik data pelanggan yang mengecek produk di situs web Anda atau melalui iklan yang Anda unggah di media sosial. Setelah itu, Anda dapat menampilkan kembali produk-produk yang pernah mereka lihat di berbagai halaman web atau melalui email marketing.

    Contohnya, pelanggan Anda pernah mengakses situs bisnis Anda dengan memasukkan email mereka. Maka, dengan data tersebut Anda dapat mengirimkan email marketing ataupun memunculkan produk di berbagai halaman web mengenai produk-produk yang pernah dilihat oleh pelanggan Anda.

    Gunakan Standar Kesehatan Saat Produksi

    Di situasi pandemi seperti ini, orang-orang akan lebih memastikan semua yang mereka miliki steril. Sebagai pelaku bisnis, untuk menjaga loyalitas pelanggan, Anda perlu meyakini mereka bahwa setiap proses produksi mulai dari suplai barang sampai pengiriman kepada pelanggan dilakukan menggunakan prosedur kesehatan yang sesuai standar. Bukan sampai situ saja, namun Anda juga perlu membuktikan dalam kampanye brand yang mencerminkan bahwa bisnis Anda mengikuti anjuran pemerintah. Seperti contohnya, Anda berbisnis makanan dan minuman di mana dalam aturan pemerintah dalam PSBB yaitu dilarang membuka gerai dan hanya memperbolehkan pemesanan secara take away.

    Baca Juga: Food Preparation Card Gratis untuk Berjuang Bersama di Tengah Pandemi Covid-19

    Tunjukan dan Buktikan Kepedulian

    Ketika pandemi seperti sekarang ini, menunjukkan kepedulian adalah langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan. Karena, pelanggan cenderung ingin melihat kepedulian dan kontribusi perusahaan terhadap kepentingan publik. Dengan begitu, pelanggan akan tersentuh dan akhirnya mengingat brand Anda telah melakukan aksi kepedulian. Seperti misalnya, Anda dapat membuat produk baru yang dapat mengatasi masalah terkait COVID-19 seperti masker medis, produk sanitasi, perlengkapan Alat Perlindungan Diri yang diproduksi dan diberikan secara gratis kepada instansi kesehatan.

    Jika bisnis Anda tidak memiliki kapasitas untuk melakukan hal tersebut, cukuplah Anda melakukan amal dan bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya kontribusi perusahaan terhadap penanganan pandemi yang sedang berlangsung kini. Bahkan, aksi kepedulian dapat dilakukan dengan sederhana melalui media sosial, kemasan produk, atau lainnya yang dapat meninggalkan bekas ingatan baik kepada pelanggan bahwa brand Anda peduli terhadap masyarakat meskipun krisis pandemi yang sedang berlangsung saat ini.

    Adaptasi dengan Perubahan

    Adanya pandemi ini membuat perilaku pelanggan yang berubah secara tiba-tiba, terlebih setelah diberlakukannya pembatasan sosial. Saat krisis seperti ini, pelanggan cenderung menginginkan harga produk yang lebih murah. Bahkan, kini pelanggan lebih memprioritaskan untuk membeli kebutuhan pokok dan produk kesehatan. Maka, agar pelanggan Anda tetap membeli produk Anda yang bukan kebutuhan pokok dan kesehatan, Anda perlu melakukan beberapa penyesuaian. Langkah bijak yang bisa dilakukan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan yaitu dengan memberikan diskon. Anda juga dapat melakukan penyesuaian pada produk Anda, misalnya memproduksi barang yang paling dibutuhkan pelanggan, seperti kebutuhan pokok, produk sanitasi, obat-obatan, masker, dan lainnya.

    Jaga Loyalitas Pelanggan dengan Pelanggan

    Walaupun kondisi sedang krisis, menjaga komunikasi dengan pelanggan dapat membantu menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan brand perception. Untuk mempermudah berkomunikasi, Anda dapat memanfaatkan software pendukung komunikasi seperti software customer relationship management dengan mengirimkan mereka pesan yang mengingatkan mereka agar kembali membeli produk atau layanan Anda. Selama pandemi ini, biarkan pelanggan Anda menghubungi melalui WhatsApp atau live chat di situs web Anda. Juga, Anda dapat mengirimkan survei berkala dan meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik terkait produk maupun pelayanan Anda.

    Buat Konten yang Relevan & Edukatif

    Setelah Anda tetap aktif di media sosial, Anda tetap harus memikirkan konten yang dapat menarik pelanggan Anda. Biasanya pelanggan akan lebih tertarik apabila mereka mendapatkan sesuatu atau informasi yang bermanfaat. Maka dari itu, konten yang diunggah jangan hanya fokus pada penjualan saja, namun juga pada solusi yang bisa Anda berikan. Anda dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan mengunggah konten yang relevan dan edukatif. Selain itu, Anda juga bisa mengadakan webinar, karena kini banyak orang yang mengisi waktu luang mereka dengan hal lebih produktif, seperti belajar hal-hal baru.

    Tingkatkan Brand Presence

    Selama pandemi ini berlangsung, artinya Anda tidak dapat melayani pelanggan secara langsung. Namun, Anda tetap perlu memberi tahu kepada pelanggan Anda bahwa bisnis Anda tetap aktif. Maka, media sosial adalah sarana yang dapat Anda gunakan untuk memberitahu pelanggan bahwa bisnis Anda tetap aktif meskipun pandemi. Dengan mengunggah konten di media sosial tentu akan mengingatkan pelanggan pada produk atau jasa Anda. Oleh karena itu, pastikan media sosial Anda terus aktif selama pandemi COVID-19 ini.

    Selain dengan media sosial, Anda juga dapat memberikan kartu nama bisnis Anda setiap Anda mengirimkan produk ke pelanggan. Dengan cara tersebut pelanggan Anda tetap mengetahui bahwa bisnis Anda tetap aktif dan eksis meskipun di tengah pandemi.

    Baca Juga: Pentingnya Kartu Nama untuk Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid 19

    Itulah beberapa hal yang dapat menjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggan meskipun di tengah pandemi saat ini. Salah satunya yaitu dengan memberikan kartu nama, adanya kartu nama bisnis, tentu akan memberitahu secara tidak langsung bahwa bisnis Anda masih aktif dan eksis. Jika Anda belum memiliki kartu nama sendiri atau kehabisan, buatlah kartu nama Anda segera.

    Kini, membuat kartu nama dapat dilakukan secara online melalui website, sehingga Anda tidak perlu khawatir ketika Anda kehabisan kartu nama. Dengan kartunama.net, Anda dapat memilih desain kartu nama yang sesuai keinginan Anda, atau Anda bisa membawa desain kartu nama Anda sendiri. Yuk memaksimalkan bisnis meskipun di tengah pandemi dengan membuat kartu nama bisnis Anda sekarang juga hanya di kartunama.net.

  • Tips Melakukan Efisiensi Biaya Bisnis di Tengah Pandemi Virus Covid-19

    Tips Melakukan Efisiensi Biaya Bisnis di Tengah Pandemi Virus Covid-19

    Memiliki bisnis yang efisien menjadi salah satu goal dan tujuan perusahaan. Sebesar apapun skala bisnisnya, peningkatan efisiensi dan produktivitas menjadi sangat vital yang memengaruhi perkembangan bisnis itu sendiri. Di mana, perusahaan dengan efisiensi tinggi akan mencerminkan kemampuan bisnis dalam menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai target yang telah ditetapkan, bahkan melakukannya dengan lebih singkat dari waktu ke waktu. Di tengah pandemi wabah virus corona seperti saat ini, efisiensi biaya bisnis menjadi hal paling penting yang harus diperhatikan. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar bisnis bisa bertahan dan tetap bisa menjalankan kegiatan bisnis seperti biasanya.

    Perbaiki Manajemen Waktu

    Di tengah pandemi seperti saat ini, pemerintah menghimbau untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk stay at home atau #dirumahaja. Namun, tidak semua bisnis bisa berhenti begitu saja, terutama bisnis yang menyediakan bahan pokok seperti bisnis makanan, bahan makanan, susu, buah-buahan, dan sebagainya. Agar tetap produktif dan tetap melakukan efisiensi biaya bisnis, Anda sebagai pemilik perusahaan harus memperbaiki manajemen waktu Anda maupun karyawan. Faktanya, bisnis yang tidak efisien seringkali disebabkan karena boros waktu, sehingga memaksa Anda maupun karyawan untuk lembur. Hal ini tentu membuat Anda harus mengeluarkan dana berlebih untuk membayar karyawan. 

    Jadi, cobalah perbaiki manajemen waktu Anda maupun karyawan dengan mengurangi waktu aktivitas yang tidak produktif, seperti sibuk dengan media sosial. Fokuslah dengan apa yang ada di depan Anda saat ini dan cobalah lakukan evaluasi jam kerja Anda maupun karyawan. Jika dirasa mampu dan sanggup, Anda juga bisa mengurangi jam kerja karyawan Anda selama pandemi ini terjadi. Misalnya, yang sebelumnya Anda memiliki 3 shift kerja dari jam 7 pagi hingga 11 malam. Kini, Anda bisa menggunakan 2 shift kerja dari jam 7 pagi hingga 8 malam. Sehingga, pekerjaan yang dilakukan bisa lebih produktif dan cepat karena dilakukan bersama-sama.

    Manfaatkan Teknologi yang Ada

    Tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan teknologi di era digital seperti saat ini, terutama di tengah pandemi covid 19 ini. Dengan memanfaatkan teknologi, Anda bisa menghemat pengeluaran perusahaan lebih banyak. Misalnya, jika dulu Anda harus mengeluarkan biaya perjalanan untuk meeting, kini Anda bisa meeting jarak jauh dengan teknologi virtual yang sudah banyak beredar.

    Hanya bermodalkan laptop, aplikasi conference, dan internet, Anda bisa menghemat biaya transportasi dan akomodasi. Cara ini juga bisa kamu terapkan dengan calon klien yang ada di luar kota. Sehingga, walau tanpa bertatap muka, kegiatan bisnis tetap bisa berjalan dengan semestinya, serta hemat biaya dan juga waktu.

    Hemat Biaya Sewa Kantor

    Biasanya berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya sewa kantor? Biasanya di atas Rp10 juta per bulan, ini pun angka paling murah. Biasanya, beban biaya paling berat yang sering dieluh-eluhkan pengusaha adalah biaya sewa kantor yang mahal. Belum lagi jika Anda menyewa kantor di perkotaan dengan akses transportasi yang mudah.

    Untuk mengurangi biaya ini, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan, terutama jika bisnis Anda saat ini belum terlalu besar. Misalnya, ketika bisnis Anda merupakan bisnis baru dengan karyawan kurang dari 5 orang, Anda bisa memanfaakan virtual office dan melakukan kegiatan usaha di rumah masing-masing atau di rumah salah satu partner bisnis. Kemudian, ketika bisnis Anda telah mulai berkembang 10-20 orang, untuk menyewa kantor 1 lantai pasti berat, karena itulah Anda bisa memanfaatkan coworking space yang membantu Anda memiliki satu atau dua ruangan sesuai dengan kebutuhan. Jika dirasa bisnis Anda sudah berkembang besar, barulah Anda memikirkan untuk mulai menyewa 1 lantai atau rumah untuk bekerja bersama seluruh tim.

    Hemat Penggunaan Listrik

    Banyak perusahaan yang merasa berat dengan tagihan listrik yang mereka terima tiap bulannya. Biasanya pemborosan listrik ini disebabkan penggunaan yang tidak perlu dan disebabkan oleh kelalaian atau ketidakpedulian karyawan, misalnya lampu, komputer, atau air conditioner yang dibiarkan menyala 24 jam. Untuk melakukan efisiensi biaya bisnis, Anda bisa memastikan seluruh karyawan peduli dengan kantor dan ruang kerjanya. Cobalah mulai dengan memberikan pemberitahuan rutin melalui email kantor atau tempel 1 himbauan di setiap ruangan atau alat elektronik.

    Selain itu, Anda juga bisa melengkapi sensor gerak, sehingga lampu otomatis mati ketika tidak ada orang di dalam ruangan. Batasi penggunaan pendingin ruangan dan cobalah ganti dengan ventilasi udara agar sirkulasi udara lebih lancar.

    Manfaatkan Paket Hemat untuk Pembuatan Kartu Nama

    Apapun bisnisnya pasti membutuhkan kartu nama. Biasanya tidak semua karyawan diberikan kartu nama, ada beberapa divisi atau jabatan yang membutuhkan kartu nama, seperti sales, marketing, dan divisi lain yang sering melakukan pertemuan dengan pelanggan, klien, vendor, ataupun orang lain di luar perusahaan.

    Biasanya, perusahaan akan membuatkan kartu nama bagi karyawan yang telah lolos probation atau karyawan tetap. Padahal, meski masih di masa probation, karyawan tetap memiliki tanggung jawab penuh sama seperti karyawan lainnya. Lalu kenapa perusahaan tidak memberikan kartu nama ke karyawan tersebut? Ada banyak alasan, mulai dari efisensi bisnis, khawatir tidak lolos probation dan akhirnya membuat kartu nama, dan sebagainya.

    Baca Juga: Kartunama.net Hadir di Tokopedia untuk Kemudahan Pelanggannya!

    Namun, Anda tidak perlu khawatir lagi dan tetap bisa membuat kartu nama meski untuk karyawan Anda yang belum lolos probation ataupun karyawan lainnya yang jarang bertemu orang lain. Dengan kartu nama versi hemat dari kartunama.net, Anda bisa membuat kartu nama untuk seluruh karyawan mulai dari Rp17 ribuan. Di mana, kualitas kartu nama yang diberikan juga sama dengan kartu nama biasanya. Selain itu, kertas dan mesin cetak yang digunakan juga sama, sehingga Anda tidak perlu ragu lagi mengenai kualitas dari kartu nama tersebut. Jadi tunggu apalagi? Order kartu nama bisnis Anda sekarang juga hanya di kartunama.net!