Mengenal 5 Jenis Finishing Kartu Nama

Siapa yang menyangka–hanya dengan “bertukar kartu nama”; seseorang dapat bertemu klien potensial yang mendatangkan banyak keuntungan? Apalagi, jika hal tersebut semata-mata disebabkan oleh desainnya, terutama finishing kartu nama yang dianggap menarik dan unik di mata si klien.

Pada selembar kartu nama, kita biasanya akan mencantumkan beragam informasi. Ini mencakup nama lengkap, alamat perusahaan/kantor personal, situs, nomor telepon, e-mail, faksimile, hingga sedikit gambaran tentang produk/jasa yang ditawarkan. Dalam kasus tertentu, tidak sedikit pula yang membubuhkan sedikit kreativitas di sana, seperti memasang foto diri, maupun QR Code yang merujuk situs tertentu, atau justru portofolio.

Sebenarnya, ada banyak cara untuk membuat orang tertarik pada kartu nama Anda. Faktor utama, tentulah soal desain dan kelengkapan informasi yang diberikan. Itu sebabnya, kendati hanya berwujud selembar kertas kecil; kartu nama dapat begitu “kuat” dan “penting” dalam menunjang bisnis Anda. Toh, siapa tahu ketertarikan tersebut bisa berlanjut pada kerja sama bisnis, bukan?

Pada akhirnya, meski kecanggihan teknologi memungkinkan Anda menyimpan seluruh informasi melalui jaringan cloud, tetap sulit bagi kita untuk meninggalkan kartu nama. Apalagi, mengingat “kekuatan” kartu nama terletak pada sifatnya yang mudah digunakan, kesan profesional, dan kepraktisan–sebab Anda tidak perlu repot-repot mencatat atau justru mengingat kontak. Nah, selain desain yang mumpuni, tahukah Anda bahwa finishing kartu nama juga turut mengambil andil dalam keberlangsungan bisnis?

Dalam dunia percetakan, finishing dapat dimaknai sebagai satu tahap akhir yang berperan penting pada hasil jadi. Biasanya, finishing kerap diberlakukan, agar hasil cetak jadi lebih awet dan tampak menarik. Nah, untuk hasil akhir kartu nama yang lebih menarik dan profesional, setidaknya, ada beragam jenis finishing yang bisa Anda aplikasikan. Apa saja?

1. Laminating Glossy / Doff

Contoh kartu nama dengan laminating glossy.

Laminasi, kerap kali disebut dengan laminating sebenarnya merupakan proses pelapisan bahan kertas, dengan plastik tipis. Selain menjaga agar kertas tetap awet dan tidak mudah luntur, laminasi sendiri bertujuan untuk mempercantik tampilan kertas.

Contoh kartu nama dengan laminating doff.

Baik dalam dunia percetakan offline atau digital printing, sebenarnya laminasi merupakan satu hal yang lazim ditemukan. Nah, untuk kategori laminasi sendiri, Anda akan berhadapan dengan dua pilihan yang paling umum digunakan, yakni doff dan glossy.

Lapisan doff hadir dengan tampilan yang lembut. Beberapa orang bahkan menyamakannya, serupa menyentuh kain sutera. Hasil akhir dari laminating doff, yaitu tampilan yang tidak terlalu mengilat dan natural. Sebaliknya, karakteristik glossy kentara pada bahan plastik yang mengilat, licin, dan memantulkan sinar. Untuk kartu nama–atau jenis finishing lain berbahan kertas (contoh: pin), banyak orang cenderung menggunakan lapisan doff, ketimbang glossy. Adapun jenis laminating glossy, umum ditemukan pada brosur, flyer, dan katalog.

2. Hot Print

Contoh kartu nama hotprint.

Pernah melihat warna emas atau perak yang timbul pada kartu nama–maupun cetakan agenda/undangan pernikahan? Itulah yang dinamakan cetak kartu nama hot print. Umumnya, teknik finishing ini melibatkan kertas tinta emas atau perak, yang sengaja di-press pada cetakan, sehingga menempel. Nah, jika Anda menginginkan kesan megah, elegan, dan eksklusif–ada baiknya menggunakan finishing hot print pada kartu nama. Adapun jenis finishing ini bisa terlihat jauh lebih mewah, apabila digabungkan dengan teknik cetak kartu nama emboss.

3. Cetak Timbul Emboss dan Deboss

Contoh kartu nama Emboss.
Contoh kartu nama Emboss.

Tidak serupa dengan hot print, baik emboss atau deboss–lebih menekankan pada proses menatah kertas dan membuatnya lebih bertekstur (3D). Nah, jika emboss berimbas pada proses cetak kartu nama timbul, deboss justru membuat cetakan jadi tampak “tenggelam”. Umumnya, teknik ini kerap digunakan untuk kartu undangan pernikahan, sampul buku, hingga beberapa jenis katalog. Namun, tidak menutup kemungkinan–Anda mungkin berminat untuk mencetak kartu nama unik dengan metode ini.

4. UV Spot dan Varnish

Contoh kartu nama UV Spot.

Secara umum, keduanya merupakan teknik pelapisan pada kertas. Berbeda dengan laminasi, UV spot dan varnish cenderung menggunakan cairan. Adapun serupa doff atau glossy, keduanya memberikan efek yang nyaris sama: halus dan mengilat. Hanya saja, UV spot dapat diterapkan pada area tertentu yang ingin di-highlight. Tidak heran, berdasarkan hasil jadi–Anda dapat menemukan beberapa spot yang tampak mencolok (atau jadi prioritas, contoh: logo perusahaan) ketimbang yang lain.

5. Die Cut dan Pond

Contoh kartu nama die cut / pond.

Tidak hanya tampil lewat permukaan kertas, Anda juga bisa mencoba finishing kartu nama lewat teknik pemotongan bahan. Adapun die cut, merupakan teknik memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan. Biasanya, die cut ini amat bergantung pada desain yang dicetak. Nah, agar tampak rapi, proses pemotongan akan dilakukan dengan mesin khusus. Adapun teknik ini, biasanya digunakan untuk hasil cetakan sticker, undangan, kartu ucapan, booklet, atau tidak menutup kemungkinan: kartu nama.

Sementara itu, pond merujuk pada teknik memotong–namun tidak sampai terpisah. Efeknya, dapat dilihat dari beberapa bagian kertas yang menjadi lentur; sehigga mudah dilipat. Adapun teknik ini paling sering ditemukan dalam pembuatan kemasan berbahan kertas, seperti kardus atau duplex.