Tidak ada bisnis yang bisa berjalan dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain. Misalnya saja, ketika Anda menjalankan bisnis kue, maka Anda butuh supplier bahan-bahan kue yang membantu Anda menyuplai berbagai kebutuhan bisnis. Atau ketika Anda ingin mengembangkan bisnis, maka Anda butuh modal tambahan yang mungkin bisa Anda dapatkan ke teman ataupun ke pihak atau lembaga keuangan. Kondisi inilah yang membuat Anda sebagai pengusaha membutuhkan business partnership dan kerjasama bisnis.
Dalam menjalankan business partnership, hal penting yang harus diperhatikan adalah ketika memilih ingin melakukan partnership dengan siapa. Karena rekan atau partner bisnis inilah yang memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan bisnis Anda. Namun, mencari partner yang cocok bukanlah hal yang mudah, akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari perbedaan visi misi hingga perbedaan pendapat. Selain itu, menjalankan partnership juga tidak bisa asal, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan saat melakukan business partnership. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Visi & Misi Bersama
Do: Tentukan tujuan bisnis, kemudian buat aturan yang harus ditaati masing-masing pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Don’t: Hanya berfokus pada tujuan pribadi dan tidak menuliskannya di dalam perjanjian atau kontrak bisnis.
Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi masing-masing. Misalnya, Anda menginginkan bisnis yang terus bertahan di pasar dan memiliki keuntungan stabil, namun partner Anda lebih menginginkan keuntungan yang banyak tanpa memikirkan bisnis jangka panjang. Namun, ketika Anda dan partner sudah membicarakan bisnis bersama, Anda harus menetapkan tujuan perusahaan bersama, bukan lagi tujuan bisnis Anda secara pribadi.
Setelah menetapkan visi dan misi perusahaan bersama, Anda bisa mulai membuat tujuan yang harus dicapai masing-masing partner bisnis dalam jangka waktu tertentu. Diskusikan tujuan masing-masing sejak awal, serta aturan yang perlu ditaati masing-masing partner. Pastikan Anda menuliskan berbagai hal penting terutama aturan-aturan tersebut secara tertulis dalam perjanjian kerja sama sebagai landasan business partnership.
Memilih Badan Usaha
Do: Pilih badan usaha sesuai kesepakatan dan usahakan memilih badan usaha PT untuk melindungi aset pribadi.
Don’t: Menjalankan bisnis tanpa adanya legalitas badan usaha.
Ketika Anda memutuskan untuk menjalin kerja sama bisnis, maka Anda pasti berharap bisnis yang Anda jalankan akan menjadi perusahaan besar. Karena itulah mendirikan badan usaha sejak awal harus menjadi pertimbangan. Cobalah berdiskusi dengan partner Anda mengenai badan usaha yang akan dipilih, apakah berbentuk persekutuan perdata, Firma, CV, atau PT.
Sebelum memilih badan usaha, pastikan Anda mengetahui perbedaan badan usaha tersebut. Bagi Anda yang ingin melindungi aset pribadi dan adanya pemisahan aset pribadi dan bisnis, maka Anda bisa memilih badan usaha PT. Selain lebih aman, badan usaha ini juga menjadi satu-satunya badan usaha resmi dan diakui oleh hukum.
Tugas & Tanggung Jawab
Do: Jabarkan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing partner, serta tentukan siapa yang berhak bertindak sebagai pembuat keputusan.
Don’t: Melakukan satu hal bersama-sama tanpa memberikan tanggung jawab.
Dalam mengelola bisnis ada banyak hal yang harus diurus, mulai dari keuangan, pemasaran, penjualan, dan masih banyak lagi. Sebagai partner bisnis, ada baiknya Anda membagi semua tugas secara sama rata sesuai kontribusi modal yang diberikan masing-masing partner. Namun, pembagian tugas dan tanggung jawab juga perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing partner.
Misalnya Anda dengan latar belakang akuntansi dan pajak, maka Anda bisa fokus mengurusi masalah keuangan, partner bisnis Anda fokus ke pemasaranan, dan seterusnya. Tanpa adanya tanggung jawab dan wewenang masing-masing orang, hubungan kerjasama akan menjadi tidak efisien.
Bukan hanya itu, Anda juga perlu menentukan siapa yang dapat dipercaya untuk mengambil keputusan. Di mana, si pembuat keputusan inilah yang akan menentukan jalannya perusahaan dan keputusan tertinggi ada padanya. Dengan menentukan decision maker, perusahaan Anda bisa berjalan lebih mudah jika kedepannya terjadi deadlock. Jika bisnis berbentuk PT, maka pendiri yang bertindak sebagai pembuat keputusan umumnya adalah pendiri yang paling banyak memberikan kontribusi modal sehingga memiliki hak suara lebih banyak dibanding pendiri yang lain.
Komunikasi Antar Partner Bisnis
Do: Jalin komunikasi rutin dan minta pendapat partner ketika mengalami kesulitan.
Don’t: Menyelesaikan masalah sendiri tanpa peran partner bisnis.
Komunikasi menjadi hal penting dalam menentukan kesuksesan hubungan bisnis. Bukan hanya dibutuhkan ketika sedang mengalami masalah, tapi komunikasi harus dijalin secara rutin. Anda bisa membuat jadwal rutin, misalnya satu minggu sekali untuk bertemu atau berkomunikasi melalui telepon untuk melakukan update pekerjaan atau pencapaian perusahaan. Anda juga bisa melakukan pertemuan satu bulan sekali untuk diskusi santai yang bisa membantu Anda menjalin hubungan partnership menjadi lebih baik dan lebih mengenal partner bisnis.
Itulah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika Anda ingin menjalin kerja sama bisnis. Bagi Anda yang saat ini ingin mulai mencari partner bisnis untuk menjalin kerja sama, ada baiknya Anda selalu membawa dan mempersiapkan kartu nama di dompet atau tas. Karena dengan kartu nama inilah Anda bisa melakukan komunikasi dengan lebih mudah ke calon partner bisnis Anda.
Bagi Anda yang masih belum memiliki kartu nama dan ingin membuatnya sekarang juga, Anda bisa membuatnya melalui website kartunama.net atau langsung cetak sekarang juga melalui Official Store Tokopedia. Hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama yang Anda pesan siap diantar ke lokasi Anda. Mudah bukan? Jadi, segera buat kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net dan dapatkan kemudahan dalam mencari partner bisnis yang tepat bagi bisnis Anda.