Category: Tips

  • 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Hewan Kurban

    4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Hewan Kurban

    Bisnis hewan kurban menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan, terutama di saat menjelang Iduladha seperti saat ini. Meski tergolong musiman, keuntungan yang bisa Anda dapatkan dalam menjalankan bisnis ini tidaklah sedikit, terutama di musim haji. Di saat menjelang lebaran haji seperti sekarang, harga hewan kurban bisa naik hingga 2 kali lipat. Misalnya saja harga kambing di hari biasanya hanya sekitar 1,5 juta sampai 2,5 jutaan, sedangkan di saat menjelang Iduladha harganya bisa mencapai Rp5 juta per ekor.

    Selain itu, meski akan ramai dan banyak dicari di hari raya Iduladha, hewan-hewan ini juga banyak dicari orang sehari-harinya, misalnya saja kambing dicari untuk melakukan Aqiqah anak yang baru lahir, dan sapi bisa jadi santapan di setiap harinya. Jadi, bisa dibayangkan bukan bahwa bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang memiliki keuntungan besar dan tidak akan ada matinya. Namun, untuk menjalankan bisnis ini pun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar tidak mengalami kerugian seperti hewan ternak yang mati sebelum disembelih. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menjalankan bisnis hewan kurban atau bisnis ternak lainnya.

    Ketahui Segala Hal Tentang Hewan Kurban

    Sebelum memulai bisnis, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami produk yang akan dijual. Pastikan terlebih dulu seluk beluk hewan kurban yang ingin Anda jual, serta pahami aturan dan ketentuan jual beli hewan kurban. Misalnya, hewan kurban haruslah berjenis kelamin laki-laki dan minimal umur 1,5 tahun, serta harus memiliki badan yang sehat. Sebelum menjualnya, pastikan juga hewan kurban tersebut tidak memiliki cairan yang keluar dari hidung, telinga, mata, mulut, alat kelamin atau anus, baik itu berupa darah, lendir, atau busa berlebih. Hal ini harus Anda perhatikan dan pahami dengan baik demi mengurangi risiko kerugian dalam menjalankan bisnis.

    Tentukan Jenis Hewan Kurban

    Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis hewan yang bisa dikurbankan yaitu kambing, sapi, dan kerbau. Di mana ketiga hewan tersebut memiliki harga yang berbeda-beda dan bisa dipilih pelanggan sesuai keinginannya. Misalnya, kurban kambing biasanya dilakukan satu orang, sedangkan hewan kurban sapi dan kerbau bisa digunakan untuk 7 orang.

    Untuk itu, ada baiknya Anda menentukan jenis hewan yang bisa Anda pilih dan disesuaikan dengan modal yang Anda miliki. Di mana, ketika Anda memilih berjualan sapi atau kerbau, tentu modalnya akan lebih besar dibanding Anda memilih menjual kambing. Selain masalah modal, Anda juga harus memerhatikan pasar, kira-kira hewan apa yang paling banyak diminati dan bisa terjual dengan cepat. Dengan begitu, Anda bisa cepat juga mendapatkan keuntungan dan modal yang dikeluarkan pun bisa kembali.

    Lakukan Penjualan Secara Langsung

    Untuk menjual hewan kurban, Anda bisa menawarkannya secara langsung ke tetangga, teman, saudara, ataupun kerabat lainnya. Hal ini penting dilakukan karena biasanya orang akan melakukan pembelian secara langsung dengan melihat terlebih dulu hewan kurban yang akan dibeli. Untuk mendapatkan penjualan, pastikan Anda melayani dengan sepenuh hati dan berikan jawaban yang memuaskan ketika calon pelanggan menanyakan banyak hal. Hindari kalimat yang terdengar memaksa dan lakukan semuanya secara sopan. Dengan kesabaran Anda melayani calon pelanggan, mereka akan dengan senang hati dan percaya untuk membeli hewan ternak di tempat Anda.

    Namun, khusus di tahun ini, karena sedang adanya wabah pandemi virus corona, Anda harus melakukan pembatasan penjualan secara langsung dan menyiapkan berbagai protokol kesehatan di tempat Anda menjual hewan kurban. Untuk memberikan layanan maksimal, Anda harus menyiapkan hand sanitizer sebelum calon pelanggan Anda masuk ke dalam kandang hewan ternak. Pastikan juga Anda maupun karyawan menggunakan APD lengkap, minimal masker, sarung tangan, dan face shield. 

    Lakukan Promosi Secara Online

    Di zaman teknologi seperti sekarang ini, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menjual hewan kurban, salah satunya menjual secara online melalui e-commerce ataupun membuat website. Sehingga, jangkauan pasar yang didapatkan pun semakin luas. Hal ini juga sangat menguntungkan terutama di saat pandemi seperti saat ini.

    Baca Juga: Bedanya Promosi Offline dan Online yang Perlu Anda Pertimbangkan

    Anda bisa mempromosikan hewan kurban secara online, dan jika ada yang tertarik mereka bisa menghubungi Anda secara langsung dan menjadwalkannya untuk datang ke lokasi untuk mengecek. Hal ini bisa membantu Anda mengurangi banyaknya orang yang datang di waktu bersamaan. Selain membantu Anda memenuhi protokol kesehatan, ini juga membantu Anda fokus melayani setiap pelanggan yang datang. 

    Selain memasarkan online, Anda juga bisa menyebar kartu nama ke orang sekitar yang membutuhkan, misalnya melakukan kerja sama dengan panitia masjid atau memasarkan ke sekolah-sekolah. Anda juga bisa membuat kartu nama yang dilengkapi dengan QR Code, di mana ketika dilakukan scanning, calon pelanggan bisa langsung menuju website dan melihat hewan-hewan kurban serta layanan yang Anda berikan. Sehingga, Anda pun bisa mempromosikan hewan kurban dengan mudah.

    Baca Juga: Pentingnya Kartu Nama untuk Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid 19

    Untuk membuat kartu nama dengan QR Code, Anda bisa memanfaatkan kartunama.net. Selain menyediakan QR Code, kartunama.net juga menjamin kualitas kartu nama yang Anda cetak. Sehingga, Anda tidak perlu lagi khawatir masalah kualitas hasil cetak. Jadi tunggu apalagi? Mulai promosikan bisnis hewan kurban Anda sekarang juga dengan mencetak kartu nama di kartunama.net.

  • 6 Peluang Bisnis Baru di Era New Normal & Pandemi Covid-19

    6 Peluang Bisnis Baru di Era New Normal & Pandemi Covid-19

    Setelah kurang lebih 3 bulan perekonomian Indonesia berjalan lambat karena terdampak pandemi virus corona. Kini, bisnis Indonesia bisa bangkit dan mulai produktif kembali di era new normal. Adanya kebijakan new normal ini diberlakukan pemerintah demi membangkitkan kembali perekonomian yang selama ini memburuk. Meski bisa beraktivitas kembali, masyarakat tetap diminta untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) selama beraktivitas di luar rumah. Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat selama menjalani physical distancing, di sini ada beberapa peluang bisnis baru yang bisa Anda manfaatkan.

    Konsultan Keuangan

    Selama pandemi berlangsung, banyak orang yang mulai memperhatikan keuangannya. Hal inilah yang membuat bisnis konsultan keuangan banyak dicari dan sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Selain itu, saat ini juga sudah banyak ditemui beberapa akun media sosial atau media lainnya yang menyediakan konten edukasi terkait finansial yang mudah dipahami oleh audience. Mulai dari cara mengatur keuangan, menyimpan dana darurat, hingga memberikan beberapa tips investasi.

    Baca Juga: 4 Strategi Bisnis untuk Bantu Bisnis Bangkit di Era New Normal

    Namun, dengan perubahan perilaku banyak orang yang kini mulai berhati-hati dalam mengatur keuangan, bisnis konsultan keuangan kini makin banyak dicari. Hal inilah yang membuat bisnis konsultan keuangan bisa menjadi salah satu peluang bisnis baru di era new normal dan cocok bagi Anda yang ingin mulai menjalankan bisnis. Sehingga, jika memiliki latar belakang ilmu yang sesuai, Anda bisa mencoba merintis bisnis ini secara kecil-kecilan. Jika dirasa sudah memiliki banyak klien atau pelanggan, Anda bisa mulai mengembangkannya perlahan demi meraih keuntungan yang lebih banyak lagi.

    Layanan Kesehatan Online

    Selama adanya pandemi virus covid-19, banyak orang yang khawatir untuk pergi ke rumah sakit hanya untuk melakukan konsultasi ataupun berobat. Jika dirasa penyakitnya tidak terlalu mengkhawatirkan dan tidak darurat, banyak dari masyarakat yang lebih memilih membeli obat di apotek dan meminumnya. Namun, ada juga beberapa orang yang tidak bisa sembarang minum obat tanpa melakukan konsultasi dengan dokter atau tidak mengetahui obat apa yang cocok untuk mengobati penyakitnya.

    Hal inilah yang membuat bisnis layanan kesehatan online banyak diminati beberapa orang, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Saat ini sudah ada beberapa startup yang membuat aplikasi dan menyediakan jasa konsultasi dokter secara online. Selain itu, selama physical distancing ataupun selama pandemi berlangsung, bisnis layanan kesehatan online ini diperkirakan akan terus berkembang dan banyak dibutuhkan masyarakat.

    Selain itu, bisnis kesehatan online ini juga bisa dimanfaatkan oleh banyak orang untuk melakukan pengecekan awal tes covid-19 secara online. Sehingga jika dirasa memiliki ciri-ciri ataupun gejala covid, masyarakat bisa melakukan karantina mandiri ataupun menghubungi layanan kesehatan. Jadi, jika Anda ingin memulai bisnis baru, bisnis ini mungkin bisa jadi salah satu alternatif bisnis yang menjanjikan bagi Anda di masa pandemi seperti sekarang, serta akan tetap bertahan meski pandemi telah selesai.

    Makanan & Minuman Herbal

    Di awal pandemi covid-19 menyerang Indonesia, Presiden Joko Widodo menyarankan masyarakat untuk mulai minum jamu setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh. Karena adanya anjuran inilah banyak masyarakat yang mulai gencar mengonsumsi makanan dan minuman herbal seperti jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya.

    Baca Juga: Food Preparation Card Gratis untuk Berjuang Bersama di Tengah Pandemi Covid-19

    Bagi Anda yang ingin mulai merintis bisnis mulai hari ini, menjual makanan dan minuman herbal bisa menjadi salah satu peluang yang bisa Anda manfaatkan. Di mana, saat ini juga sudah mulai banyak pengusaha yang beralih menjual produk minuman kemasan dan mengambil kesempatan ini agar tidak ada pelanggan yang terlewat.

    Misalnya, saat ini Anda merupakan salah satu pengusaha bisnis kopi, mungkin Anda bisa membuat varian kopi dengan menambahkan bahan jamu-jamuan yang menyehatkan. Hal ini bisa menjadi nilai tambah sekaligus menjadi salah satu inovasi baik di tengah pandemi seperti saat ini.

    Menyediakan Jasa Training untuk Wirausaha

    Selama pandemi berlangsung, angka pengangguran di Indonesia terus meningkat hingga puluhan ribu. Hal ini membuat banyak orang untuk mencoba pola baru dalam berkarir dan mencoba peruntungan untuk memulai membuka usaha. Selain untuk menyambung hidup, ini juga menjadi salah satu waktu tepat untuk mereka mulai membangun usaha sendiri.

    Jika Anda memiliki keahlian untuk memberikan pelatihan wirausaha, Anda bisa mencoba membuka jasa training khusus calon pengusaha baru. Untuk memulainya pun mudah, Anda bisa coba dengan memberikan training melalui YouTube atau media sosial lainnya. Untuk memasarkannya, Anda bisa memberikan training singkat secara gratis, dan jika mereka tertarik dan ingin belajar secara detail, Anda bisa mengajak mereka mendaftar ke private training dengan cara membayar sejumlah uang. Namun, pastikan Anda tidak mematok harga yang mahal, karena ini akan menyulitkan calon pengusaha yang ingin mulai berbisnis. 

    Pariwisata Lokal

    Bisnis pariwisata menjadi bisnis yang paling terdampak pandemi covid-19. Di masa new normal seperti saat ini, pariwisata akan kembali bangkit, terutama destinasi lokal. Hal ini dikarenakan, masih ada banyak orang yang belum berani melakukan traveling ke luar negeri ataupun sulitnya mendapatkan izin terbang ke luar negeri. Seperti yang sama-sama kita ketahui, untuk pergi ke luar negeri seseorang harus melengkapi beberapa dokumen dan melakukan tes cepat atau rapid test.

    Inilah yang menjadi salah satu alasan sekaligus kesempatan bagi Anda yang ingin memulai bisnis baru dengan memanfaatkan destinasi lokal. Di mana, banyak orang yang memiliki hobi travelling sudah tidak sabar untuk menikmati jalan-jalan atau sekedar melihat pemandangan di destinasi wisata. Jadi, bagi Anda pemilik travel ataupun ingin memulai bisnis travel, Anda bisa mulai menyusun strategi untuk new normal di Indonesia dan memberikan penawaran liburan dalam negeri yang tidak kalah menyenangkan dengan liburan di luar negeri. Cobalah cari tahu destinasi yang belum dikenal banyak orang dan buatlah paket wisata ke tempat tersebut. Selain memberikan pendapatan dan kesempatan bagi Anda sebagai pemilik bisnis, ini juga menjadi salah satu cara memperkenalkan wisata Indonesia yang kaya dan tidak kalah indah dibanding destinasi wisata luar negeri.

    Masker dan Pelindung Wajah

    Masker bukanlah barang baru yang digunakan. Sebelum adanya covid-19, banyak orang yang menggunakan masker selama berkendara ataupun selama di angkutan umum. Namun, semenjak adanya wabah virus corona, penggunaan masker menjadi hal wajib bagi seluruh kalangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus covid di tempat umum ataupun saat beraktivitas di luar rumah.

    Selain masker, ada juga topi dengan tirai plastik yang bisa melindungi wajah dari tertularnya virus melalui air liur. Kedua hal ini menjadi dua barang yang akan menjadi bagian fashion di masa new normal di Indonesia. Untuk mengambil kesempatan ini, Anda bisa memasukkan ide-ide kreatifmu, misalnya dengan membuat desain masker yang tren dan sesuai target pasar dan membuat topi tetap fashionable meski dengan tirai plastik.

    Itulah beberapa bisnis baru yang bisa Anda manfaatkan menjadi salah satu peluang bisnis dengan keuntungan menjanjikan. Dengan memulai bisnis baru ini, Anda bisa bertahan ataupun melakukan shifting di masa new normal. Jadi, mulai sekarang cobalah untuk memikirkan strategi yang cocok untuk membantu Anda menjalankan bisnis di masa new normal ini. Salah satu strategi yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyebar kartu nama bisnis baru Anda ke beberapa calon pelanggan.

    Baca Juga: Pentingnya Kartu Nama untuk Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid 19

    Anda bisa menyisipkan kartu nama ketika ingin melakukan pengiriman barang ataupun saat Anda menjadwalkan pertemuan private dengan calon pelanggan. Dengan adanya kartu nama ini, Anda bisa memperkenalkan bisnis sekaligus membantu penerima kartu nama menghubungi Anda kembali ketika dirasa mereka membutuhkan jasa ataupun produk Anda.

    Untuk membuat kartu nama pun kini Anda tidak perlu datang lagi ke percetakan, karena dengan kartunama.net, Anda bisa membuat dan mencetak kartu nama bisnis kapan dan di mana saja secara online. Selain itu, kartu nama juga membantu Anda membuat desain kartu nama agar terlihat profesional, ini cocok bagi bisnis yang belum memiliki desain kartu nama sebelumnya. Jadi, tunggu apalagi? Ambil peluang bisnis baru di era new normal dan buat kartu nama Anda sekarang di kartunama.net.

  • Ingin Melakukan Kegiatan Corporate Social Responsibility di Tengah Pandemi? Begini Caranya!

    Ingin Melakukan Kegiatan Corporate Social Responsibility di Tengah Pandemi? Begini Caranya!

    Pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia telah memakan banyak korban. Bukan hanya berdampak pada kesehatan umat manusia, virus corona ini juga memberikan dampak besar bagi ekonomi. Melihat kondisi seperti saat ini, banyak orang yang tidak tinggal diam dan ikut serta membantu orang-orang yang terkena dampak, serta membantu tenaga medis sebagai salah satu garda terdepan yang memerangi wabah ini. Bukan hanya masyarakat umum, kondisi ini juga membuat beberapa perusahaan melakukan kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pemerintah dalam upaya memerangi wabah virus corona.

    Bukan hanya membantu pemerintah dalam menangani pandemi, dengan melakukan kegiatan CSR, perusahaan juga bisa meningkatkan citra positif di mata publik. Tri Raharjo sebagai Chairman Trans co Indonesia mengatakan bahwa citra baik perusahaan adalah aset, karena brand image memiliki dampak pada persepsi konsumen. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan berlomba-lomba melakukan kegiatan CSR. 

    Apa itu CSR atau Corporate Social Responsibility?

    CSR merupakan konsep atau tindakan perusahaan untuk mengintegrasikan bisnis terhadap lingkungan dan interaksinya dengan stakeholder sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan sosial, baik itu konsumen, karyawan pemegang saham, komunitas, serta lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR ini dilakukan dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga lingkungan hidup, sosial maupun budaya, serta memberikan bantuan berupa dana ataupun kebutuhan pokok untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Selain meningkatkan citra ataupun image perusahaan, kegiatan CSR juga memiliki banyak manfaat bagi perusahaan seperti memberikan kesempatan untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain, membedakan perusahaan dengan kompetitor, hingga memperkuat brand perusahaan di mata publik.

    Bukan hanya itu, kegiatan CSR juga memberikan banyak manfaat untuk masyarakat seperti meningkatnya kapasitas sumber daya manusia masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kelestarian baik lingkungan hidup atau fisik maupun sosial dan budaya di sekitar perusahaan, juga membantu terbangun dan terpeliharanya fasilitas umum yang sifatnya sosial dan berguna untuk masyarakat.

    Contoh Kegiatan CSR di Tengah Pandemi

    Di tengah pandemi covid-19 seperti saat ini, sudah banyak perusahaan yang melakukan kegiatan CSR. Misalnya TikTok sebagai salah satu aplikasi berbagi video yang telah memberikan sumbangan kepada Indonesia sebesar Rp100 miliar yang kemudian diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk membantu penyediaan alat medis yang dibutuhkan tenaga kesehatan di Tanah Air. Bantuan tersebut digunakan untuk membeli dan mendistribusikan alat pelindung diri (APD) kepada seluruh tenaga kesehatan di seluruh Indonesia maupun kebutuhan lain yang berkaitan dengan kesejahteraan dan penunjang tugas tenaga medis.

    Baca Juga: 5 Strategi Marketing yang Membantu Bisnis Bertahan di Tengah Pandemi

    Selain TikTok, Wardah sebagai perusahaan kosmetik juga ikut serta membantu penanganan penyebaran virus covid-19 dengan menyalurkan bantuan alat kesehatan senilai Rp40 Miliar ke beberapa rumah sakit rujukan seperti RS Persahabatan, RS Pelni, dan RS Sulianti Saroso, dalam rangka membantu menangani wabah virus Corona.

    Narasi TV juga menjadi salah satu perusahaan yang membantu menyumbangkan uang senilai Rp6,09 Miliar lewat penggalangan dana yang diperoleh lewat konser musik #Dirumahaja. Di mana Narasi TV mendedikasikan konser musik ini kepada seluruh masyarakat yang tidak bisa melakukan karantina di rumah seperti tenaga medis dan masyarakat kecil yang masih harus terus bekerja. Aksi konser ini dilakukan Narasi TV bekerja sama dengan kitabisa.com yang menjamin 100% donasi yang didapat akan disalurkan kepada kelompok rentan lewat program dan lembaga yang sudah dikurasi.

    Bagaimana Melakukan CSR di Tengah Pandemi?

    Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan kegiatan CSR di tengah pandemi covid-19. Intinya, Anda harus memikirkan bagaimana cara perusahaan atau bisnis Anda bisa membantu penanganan covid-19 ini. Perlu diketahui juga, kegiatan CSR ini tidak hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar, namun bagi pemilik bisnis kecil, Anda juga bisa melakukan kegiatan CSR ini. Lalu, apa saja yang bisa Anda lakukan?

    1. Bantu Pemenuhan APD

    Selama pandemi seperti saat ini, hal utama yang dibutuhkan tenaga medis adalah APD atau Alat Pelindung Diri. Di mana, APD ini dibutuhkan para tenaga medis sebagai pelindung sekaligus senjata mereka memerangi virus corona. Meski kini APD mudah didapatkan dan harganya tidak terlalu mahal, masih banyak tenaga medis yang kekurangan APD di rumah sakit. Hal ini membuat tenaga medis harus berhemat APD dengan berbagai cara.

    Jadi, bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility, cobalah untuk membantu memenuhi kebutuhan APD di berbagai rumah sakit yang menangani kasus virus corona. Mulai dari pakaian hazmat, masker N95, Google Glass, sepatu booth, sarung tangan, dan sebagainya. Selain untuk paramedis, Anda juga bisa memberikan APD ke seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona seperti masker, sarung tangan, face shield, dan sebagainya.

    2. Penyediaan Hand Sanitizer & Desinfektan

    Selain penggunaan APD, masyarakat juga dihimbau untuk selalu menyediakan hand sanitizer dan juga melakukan sterilisasi dengan desinfektan secara berkala. Sebagai perusahaan, Anda juga bisa melakukan kegiatan CSR dengan menyediakan hand sanitizer di beberapa titik yang sering dikunjungi banyak orang, misalnya toilet umum, halte, stasiun, bandara, sekolah-sekolah, masjid, dan sebagainya. Selain hand sanitizer, Anda juga bisa menyediakan alat desinfektan di beberapa lokasi tersebut. Dengan begitu, setiap orang yang lewat di sekitar lokasi akan melihat bahwa perusahaan Anda termasuk salah satu perusahaan yang peduli dan bisa membantu menanggulangi pandemi ini.

    3. Memberikan Bantuan Sosial

    Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, selama terjadinya pandemi ini banyak orang yang terkena dampaknya salah satunya pekerja harian yang tidak lagi bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain pekerja harian, banyak juga karyawan yang menjadi korban PHK dan kini tidak memiliki penghasilan. Untuk membantu mereka yang terkena dampak pandemi, Anda bisa memberikan bantuan secara langsung, bisa berupa sembako, masker, hand sanitizer, dan sebagainya.

    Selain bagi korban PHK ataupun pekerja lepas, Anda juga bisa memberikan bantuan dalam bentuk makanan dan minuman bagi para petugas medis dan relawan cepat tanggap virus corona. Namun, pastikan Anda memberikan makanan yang bergizi kepada para petugas medis dan relawan covid, karena merekalah yang saat ini sangat membutuhkan imun yang kuat untuk melawan virus corona ini.

    4. Menyediakan Akses Internet

    Di masa pandemi seperti sekarang, akses internet juga menjadi hal yang wajib dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat. Di mana, dengan adanya akses internet, seluruh masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan cepat, melakukan komunikasi dengan nyaman, hingga membantu anak-anak sekolah dari rumah dengan lebih mudah.

    Seperti yang sudah Anda ketahui, selama pandemi ini, seluruh anak-anak sekolah dihimbau untuk melakukan pembelajaran secara online. Sedangkan, ada beberapa orang tua yang sulit mendapatkan akses internet karena dinilai terlalu mahal. Jika perusahaan Anda bergerak di industri teknologi, ini saatnya Anda membantu dan menolong mereka untuk mendapatkan akses internet dengan mudah.

    5. Memberikan Edukasi Gratis

    Meski virus corona sudah masuk ke Indonesia sejak pertengahan Februari, nyatanya hingga hari ini masih ada banyak orang yang tidak memahami akan bahaya virus corona. Sebagai salah satu perusahaan yang peduli kepada masyarakat dan lingkungan, Anda bisa membantu mereka dengan memberikan edukasi gratis melalui sarana seminar online. Dengan membantu melakukan edukasi ini, Anda sudah membantu pemerintah sekaligus para pejuang dalam mengurangi penyebaran virus covid-19.

    Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan dalam memberikan edukasi, seperti membuat konten melalui YouTube, membuat cerita tentang bahaya virus ini, mengundang ahli yang memberikan edukasi melalui social media, dan sebagainya. Ini bisa Anda lakukan dengan melihat kembali siapa target pasar yang Anda tuju. 

    Itulah beberapa hal terkait kegiatan Corporate Social Responsibility yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui kegiatan CSR ini diharapkan Anda bisa membantu pemerintah dalam menangani penyebaran virus ini. Dalam melakukan kegiatan CSR, jangan lupa juga untuk menyisipkan kartu nama perusahaan, sehingga ketika ada orang yang membutuhkan atau mencari produk Anda, mereka bisa menghubungi Anda secara langsung. Selain itu, dengan kartu nama, Anda juga bisa membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan orang ataupun perusahaan lainnya.

    Baca Juga: Pentingnya Kartu Nama untuk Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid 19

    Dalam pembuatan kartu nama, memanfaatkan situs kartunama.net. Di mana dengan kartunama.net, Anda bisa membuat dan mencetak kartu nama perusahaan dengan mudah, cepat, juga dengan kualitas yang terjamin. Jadi, sudah siap melakukan kegiatan CSR? Cetak kartu nama perusahaan Anda terlebih dulu di kartunama.net.

  • 4 Tips Menjalankan Bisnis Perhotelan di Era New Normal

    4 Tips Menjalankan Bisnis Perhotelan di Era New Normal

    Bisnis perhotelan dan pariwisata menjadi salah satu bisnis yang terdampak adanya pandemi virus corona. Bagaimana tidak? Selama pandemi ini, semua orang diminta untuk tetap di rumah dan melakukan physical distancing. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus covid-19. Namun, setelah kurang lebih 3 bulan diberlakukan pembatasan sosial, kini pemerintah mulai membuat kebijakan baru yaitu new normal atau kenormalan baru dengan membuat beberapa peraturan dan kebijakan dalam melakukan kebiasaan baru.

    Baca Juga: 6 Persiapan yang Harus Dilakukan Bisnis dalam Hadapi Masa New Normal

    Kebijakan new normal ini tentu menjadi salah satu angin segar bagi pengusaha di industri perhotelan dan pariwisata. Di mana, kini seluruh industri hotel dan pariwisata mulai mempersiapkan diri untuk kembali menyambut tamu di era new normal. Meski begitu, ada beberapa peraturan dan protokol yang harus dipenuhi oleh pengusaha sebelum membuka bisnisnya kembali. Di bawah ini, kartunama.net akan menjelaskan beberapa tips menjalankan new normal untuk bisnis perhotelan di Indonesia.

    Menyediakan Protokol Kesehatan

    Protokol kesehatan menjadi salah satu standar yang harus dimiliki hotel untuk menyambut tamu selama masa new normal. Selain untuk mengikuti kebijakan pemerintah, protokol kesehatan juga dilakukan untuk menjaga tamu sekaligus karyawan hotel agar tidak tertular virus covid-19. 

    Pengusaha perhotelan harus melakukan hal ini secara konsisten dan terus menerus selama pandemi masih berlangsung. Untuk memastikan hal ini dilakukan oleh seluruh industri perhotelan Indonesia, pemerintah telah menugaskan badan khusus yang akan melakukan audit ke seluruh hotel di Indonesia. Jika ditemukan pelanggaran, bisnis akan ditutup ataupun diberikan sanksi lainnya.

    Baca Juga: 4 Strategi Bisnis untuk Bantu Bisnis Bangkit di Era New Normal

    Beberapa protokol kesehatan yang harus dilakukan mulai dari melengkapi seluruh karyawan dengan alat pelindung diri seperti menggunakan masker, sarung tangan, dan face shield. Selain itu, hotel juga diwajibkan untuk menyediakan hand sanitizer di beberapa titik, serta melakukan pembersihan area hotel dengan desinfektan, terutama di tempat yang selalu disentuh tamu. Hal ini juga harus dilakukan secara berkala, minimal 3 jam sekali.

    Melakukan Penerapan Physical Distancing

    Untuk mendukung kebijakan pemerintah sekaligus membantu penyebaran virus covid-19, Anda sebagai pemilik bisnis perhotelan juga harus memastikan penerapan physical distancing selama di hotel. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan penerapan physical distancing, misalnya dengan mengurangi kapasitas restoran, menyediakan buku digital dengan menggunakan barcode yang bisa diakses tamu hotel melalui smartphone, memberikan fasilitas pembayaran non tunai, dan sebagainya.

    Menambah Fasilitas Kelengkapan Tamu

    Ketika tamu akan menginap di hotel, biasanya hotel akan menyediakan dan memberikan beberapa fasilitas seperti handuk, sabun, sikat gigi, sampo, dan sebagainya. Namun, selama masa pandemi seperti sekarang, bisnis perhotelan harus menambahkan beberapa kelengkapan tamu di kamar hotel seperti masker, hand sanitizer, dan tisu beralkohol. Hal ini akan membantu Anda memastikan tamu tetap melakukan protokol kesehatan bagi diri mereka sendiri selama liburan di hotel.

    Memberikan Layanan Extra

    Di pagi hari biasanya pihak hotel akan menyediakan sarapan di hotel secara prasmanan bagi seluruh tamu hotel yang menginap. Hal ini tentu tidak mungkin dilakukan selama masa pandemi, dikarenakan akan menimbulkan banyak kerumunan di restoran hotel. Untuk memastikan layanan ini tetap diberikan, Anda bisa memberikan sarapan dalam bentuk kotakan dan mengantarkannya langsung ke kamar tamu hotel. Sehingga, tamu hotel tidak perlu meninggalkan kamar hanya untuk sarapan.

    Hal ini juga berlaku untuk makan siang ataupun makan malam, Anda bisa menyediakan kartu nama di setiap kamar hotel yang bisa mempermudah tamu hotel untuk menghubungi karyawan Anda ketika ingin memesan makanan dari kamar. Berikan juga layanan antar ke kamar, sehingga tamu tetap bisa di rumah dan tanpa harus ke luar kamar.

    Baca Juga: Cetak Kartu Nama Hemat Hanya Rp17 Ribuan

    Nah, jika tamu hotel ingin makan di restoran, mintalah tamu untuk melakukan pemesanan tempat sebelum datang ke restoran, sehingga Anda bisa melakukan pembatasan sosial di restoran. Hal inilah yang mengharuskan Anda untuk menyediakan kartu nama di setiap kamar tamu.

    Untuk pemesanan kartu nama, Anda bisa melakukannya secara online, kapan dan di mana saja melalui situs kartunama.net. Hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama Anda siap diantar ke lokasi. Selain itu, di kartunama.net, Anda juga tidak perlu khawatir masalah kualitas, karena seluruh kartu nama yang dicetak di kartunama.net memiliki kualitas terbaik dengan bahan-bahan pilihan. Jadi, sudah siap hadapi new normal di masa pandemi? Cetak kartu nama bisnis perhotelan Anda sekarang juga di kartunama.net.

  • Ingin Melakukan Strategi Shifting Bisnis? Perhatikan Hal Penting Berikut Ini!

    Ingin Melakukan Strategi Shifting Bisnis? Perhatikan Hal Penting Berikut Ini!

    Indonesia kini sedang ada dalam krisis ekonomi yang dikarenakan adanya pandemi wabah virus corona. Di mana, saat ini banyak sektor ekonomi dan bisnis yang sedang lesu akibat menurunnya daya beli masyarakat di beberapa sektor, misalnya pariwisata, retail, properti, fashion, dan sebagainya. Hal ini membuat banyak pengusaha atau pebisnis di beberapa sektor yang terdampak mulai berpikir dan memutar otak melakukan strategi shifting pada bisnisnya. Ini dilakukan demi keberlangsungan bisnis agar tetap bertahan dan bisa mendapatkan keuntungan dari bisnisnya itu sendiri. Lalu bagaimana strategi shifting yang baik dan bagaimana cara melakukannya?

    Apa itu Shifting Bisnis?

    Shifting dalam bisnis merupakan perubahan model, proses, maupun strategi bisnis. Shifting biasanya dilakukan pengusaha akibat perubahan pola konsumsi masyarakat. Jika dahulu banyak orang yang melakukan shifting karena perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja dari offline ke online, atau kegiatan usaha dari fisik ke digital. Kini di era pandemi seperti saat ini banyak juga pengusaha yang mulai mengubah produk yang dijual karena perubahan konsumsi masyarakat yang bergeser pada kebutuhan dasar dan produk preventif terhadap virus. 

    Panduan Strategi Shifting di Tengah Pandemi

    Selama pandemi covid-19 berlangsung, banyak bisnis yang melakukan shifting untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumen dan bisa tetap bertahan agar tidak terjadi kebangkrutan atau kegagalan bisnis. Jika Anda merupakan salah satu pengusaha yang bisnisnya terkena dampak pandemi dan ingin tetap bertahan, di bawah ini adalah panduan melakukan proses shifting di era new normal berdasarkan Klynveld Peat Marwick Goerdeler, perusahaan jasa profesional.

    1. Lakukan Analisis Pasar

    Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mereview kembali perusahaan dan bisnis yang sedang Anda jalankan, apakah kepemimpinan perusahaan sesuai prioritas dan ambisi untuk kondisi pasar saat ini? Kemudian cobalah menilai pangsa pasar mana yang paling terdampak COVID-19 dan lakukan tinjauan ulang target jangka pendek. Selain itu, cobalah menyusun kembali rencana untuk menghadapi struktur pasar, kompetisi, dan dinamika pembelian jika terjadi pandemi gelombang kedua bahkan gelombang ketiga.

    2. Proposition and brands

    Sebelum melakukan strategi shifting cobalah lakukan penilaian terhadap pasar ketika mengenali produk yang dimiliki perusahaan, dan apa yang bisa diproduksi dengan adanya batasan pandemi. Anda juga bisa melakukan kolaborasi dengan stakeholders untuk menghadapi permintaan konsumen yang berubah, serta lakukan juga konsolidasi produksi dan fokus pada kebutuhan pasar.

    3. Sales and customer relationships

    Setelah Anda menilai pasar dan mengetahui apa yang dilihat konsumen tentang bisnis Anda. Cobalah mengukur respon penjualan dan bagaimana caranya bekerja dengan konsumen di saat pandemi. Telaah kembali apakah krisis ini memberikan pandangan berbeda terkait kelemahan jaringan penjualan dan kemampuan menghadapi ketidakpastian. Kemudian cobalah menilai apakah perusahaan membangun relasi yang baik dengan konsumen melalui open collaboration dan joint problem solving.

    Cara Melakukan Shifting Bisnis di Tengah Pandemi

    Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan shifting di tengah pandemi, salah satunya melakukan dengan mengubah kegiatan bisnis dari offline ke penjualan online, dari bekerja di kantor menjadi bekerja di rumah, dan sebagainya. Hal ini dilakukan demi menghindari penumpukan orang di dalam satu lokasi yang bisa menyebabkan penularan virus corona dengan lebih cepat. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan strategi shifting seperti:

    Baca Juga: Bedanya Promosi Offline dan Online yang Perlu Anda Pertimbangkan

    1. Mengembangkan Produk yang Dijual

    Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, saat ini sedang terjadi perubahan konsumsi masyarakat yang bergeser pada kebutuhan dasar dan produk preventif terhadap virus. Untuk tetap bertahan di tengah pandemi, Anda bisa melakukan shifting dengan menjual produk atau barang yang dibutuhkan banyak orang di tengah pandemi, misalnya masker, hand sanitizer, jamu tradisional, obat-obatan, suplemen kesehatan, dan sebagainya.

    Ini juga bisa menjadi salah satu inovasi yang bisa Anda lakukan terhadap produk yang Anda jual. Misalnya, ketika saat ini Anda menjual produk fashion, maka Anda bisa melakukan shifting dengan menjual produk masker. Selain itu, Anda juga bisa menjadikan masker sebagai gimmick atau pelengkap produk fashion yang Anda jual, seperti menjual baju yang matching dengan masker.

    Baca Juga: 4 Strategi Bisnis untuk Bantu Bisnis Bangkit di Era New Normal

    Sedangkan, jika saat ini Anda sedang menjalankan bisnis coffee shop, Anda juga bisa berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan tradisional di dalam kopi yang bisa membantu konsumen Anda tetap hidup sehat. Misalnya, saat ini banyak orang mengonsumsi jahe merah, maka Anda bisa membuat kopi susu jahe merah dan sebagainya.

    2. Mengubah Kegiatan Bisnis

    Selama pandemi seperti saat ini, pemerintah menganjurkan untuk seluruh masyarakat untuk melakukan jaga jarak dan menghindari kerumunan. Untuk menjalankan himbauan ini, Anda bisa melakukan shifting bisnis. Misalnya, dengan melakukan shift karyawan yaitu setiap harinya hanya diperbolehkan 50% karyawan yang masuk ke kantor dan sisanya bisa melakukan pekerjaan dari rumah. Selain itu, Anda juga bisa melakukan shifting penjualan offline menjadi online dengan memasarkan produk melalui marketplace ataupun social media. Dengan begitu, Anda tetap bisa menjalankan kegiatan bisnis secara normal dan produktif, serta tidak akan memengaruhi omzet atau pendapatan bisnis.

    Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

    Melalui strategi shifting, diharapkan para pelaku bisnis bisa bangkit dari krisis yang diakibatkan pandemi COVID-19, serta bisa beradaptasi menghadapi new normal. Selain itu, untuk mengingatkan kembali tentang bisnis Anda ke pelanggan, cobalah mulai memberikan pelanggan kartu nama bisnis. Dengan adanya kartu nama inilah pelanggan bisa menemukan bisnis Anda dengan mudah dan menghubungi kapan pun mereka membutuhkan.

    Untuk membuat kartu nama bisnis dengan mudah, cepat, dan berkualitas, Anda bisa membuatnya secara online melalui kartunama.net. Di sini, Anda bisa memilih desain kartu nama sesuai dengan bisnis yang sedang Anda jalankan dan hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama sudah siap dikirim ke lokasi Anda. Jadi tunggu apalagi? Buat kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net.