Blog

  • 4 Tips Menjalankan Bisnis Perhotelan di Era New Normal

    4 Tips Menjalankan Bisnis Perhotelan di Era New Normal

    Bisnis perhotelan dan pariwisata menjadi salah satu bisnis yang terdampak adanya pandemi virus corona. Bagaimana tidak? Selama pandemi ini, semua orang diminta untuk tetap di rumah dan melakukan physical distancing. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus covid-19. Namun, setelah kurang lebih 3 bulan diberlakukan pembatasan sosial, kini pemerintah mulai membuat kebijakan baru yaitu new normal atau kenormalan baru dengan membuat beberapa peraturan dan kebijakan dalam melakukan kebiasaan baru.

    Baca Juga: 6 Persiapan yang Harus Dilakukan Bisnis dalam Hadapi Masa New Normal

    Kebijakan new normal ini tentu menjadi salah satu angin segar bagi pengusaha di industri perhotelan dan pariwisata. Di mana, kini seluruh industri hotel dan pariwisata mulai mempersiapkan diri untuk kembali menyambut tamu di era new normal. Meski begitu, ada beberapa peraturan dan protokol yang harus dipenuhi oleh pengusaha sebelum membuka bisnisnya kembali. Di bawah ini, kartunama.net akan menjelaskan beberapa tips menjalankan new normal untuk bisnis perhotelan di Indonesia.

    Menyediakan Protokol Kesehatan

    Protokol kesehatan menjadi salah satu standar yang harus dimiliki hotel untuk menyambut tamu selama masa new normal. Selain untuk mengikuti kebijakan pemerintah, protokol kesehatan juga dilakukan untuk menjaga tamu sekaligus karyawan hotel agar tidak tertular virus covid-19. 

    Pengusaha perhotelan harus melakukan hal ini secara konsisten dan terus menerus selama pandemi masih berlangsung. Untuk memastikan hal ini dilakukan oleh seluruh industri perhotelan Indonesia, pemerintah telah menugaskan badan khusus yang akan melakukan audit ke seluruh hotel di Indonesia. Jika ditemukan pelanggaran, bisnis akan ditutup ataupun diberikan sanksi lainnya.

    Baca Juga: 4 Strategi Bisnis untuk Bantu Bisnis Bangkit di Era New Normal

    Beberapa protokol kesehatan yang harus dilakukan mulai dari melengkapi seluruh karyawan dengan alat pelindung diri seperti menggunakan masker, sarung tangan, dan face shield. Selain itu, hotel juga diwajibkan untuk menyediakan hand sanitizer di beberapa titik, serta melakukan pembersihan area hotel dengan desinfektan, terutama di tempat yang selalu disentuh tamu. Hal ini juga harus dilakukan secara berkala, minimal 3 jam sekali.

    Melakukan Penerapan Physical Distancing

    Untuk mendukung kebijakan pemerintah sekaligus membantu penyebaran virus covid-19, Anda sebagai pemilik bisnis perhotelan juga harus memastikan penerapan physical distancing selama di hotel. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan penerapan physical distancing, misalnya dengan mengurangi kapasitas restoran, menyediakan buku digital dengan menggunakan barcode yang bisa diakses tamu hotel melalui smartphone, memberikan fasilitas pembayaran non tunai, dan sebagainya.

    Menambah Fasilitas Kelengkapan Tamu

    Ketika tamu akan menginap di hotel, biasanya hotel akan menyediakan dan memberikan beberapa fasilitas seperti handuk, sabun, sikat gigi, sampo, dan sebagainya. Namun, selama masa pandemi seperti sekarang, bisnis perhotelan harus menambahkan beberapa kelengkapan tamu di kamar hotel seperti masker, hand sanitizer, dan tisu beralkohol. Hal ini akan membantu Anda memastikan tamu tetap melakukan protokol kesehatan bagi diri mereka sendiri selama liburan di hotel.

    Memberikan Layanan Extra

    Di pagi hari biasanya pihak hotel akan menyediakan sarapan di hotel secara prasmanan bagi seluruh tamu hotel yang menginap. Hal ini tentu tidak mungkin dilakukan selama masa pandemi, dikarenakan akan menimbulkan banyak kerumunan di restoran hotel. Untuk memastikan layanan ini tetap diberikan, Anda bisa memberikan sarapan dalam bentuk kotakan dan mengantarkannya langsung ke kamar tamu hotel. Sehingga, tamu hotel tidak perlu meninggalkan kamar hanya untuk sarapan.

    Hal ini juga berlaku untuk makan siang ataupun makan malam, Anda bisa menyediakan kartu nama di setiap kamar hotel yang bisa mempermudah tamu hotel untuk menghubungi karyawan Anda ketika ingin memesan makanan dari kamar. Berikan juga layanan antar ke kamar, sehingga tamu tetap bisa di rumah dan tanpa harus ke luar kamar.

    Baca Juga: Cetak Kartu Nama Hemat Hanya Rp17 Ribuan

    Nah, jika tamu hotel ingin makan di restoran, mintalah tamu untuk melakukan pemesanan tempat sebelum datang ke restoran, sehingga Anda bisa melakukan pembatasan sosial di restoran. Hal inilah yang mengharuskan Anda untuk menyediakan kartu nama di setiap kamar tamu.

    Untuk pemesanan kartu nama, Anda bisa melakukannya secara online, kapan dan di mana saja melalui situs kartunama.net. Hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama Anda siap diantar ke lokasi. Selain itu, di kartunama.net, Anda juga tidak perlu khawatir masalah kualitas, karena seluruh kartu nama yang dicetak di kartunama.net memiliki kualitas terbaik dengan bahan-bahan pilihan. Jadi, sudah siap hadapi new normal di masa pandemi? Cetak kartu nama bisnis perhotelan Anda sekarang juga di kartunama.net.

  • Ingin Melakukan Strategi Shifting Bisnis? Perhatikan Hal Penting Berikut Ini!

    Ingin Melakukan Strategi Shifting Bisnis? Perhatikan Hal Penting Berikut Ini!

    Indonesia kini sedang ada dalam krisis ekonomi yang dikarenakan adanya pandemi wabah virus corona. Di mana, saat ini banyak sektor ekonomi dan bisnis yang sedang lesu akibat menurunnya daya beli masyarakat di beberapa sektor, misalnya pariwisata, retail, properti, fashion, dan sebagainya. Hal ini membuat banyak pengusaha atau pebisnis di beberapa sektor yang terdampak mulai berpikir dan memutar otak melakukan strategi shifting pada bisnisnya. Ini dilakukan demi keberlangsungan bisnis agar tetap bertahan dan bisa mendapatkan keuntungan dari bisnisnya itu sendiri. Lalu bagaimana strategi shifting yang baik dan bagaimana cara melakukannya?

    Apa itu Shifting Bisnis?

    Shifting dalam bisnis merupakan perubahan model, proses, maupun strategi bisnis. Shifting biasanya dilakukan pengusaha akibat perubahan pola konsumsi masyarakat. Jika dahulu banyak orang yang melakukan shifting karena perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja dari offline ke online, atau kegiatan usaha dari fisik ke digital. Kini di era pandemi seperti saat ini banyak juga pengusaha yang mulai mengubah produk yang dijual karena perubahan konsumsi masyarakat yang bergeser pada kebutuhan dasar dan produk preventif terhadap virus. 

    Panduan Strategi Shifting di Tengah Pandemi

    Selama pandemi covid-19 berlangsung, banyak bisnis yang melakukan shifting untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumen dan bisa tetap bertahan agar tidak terjadi kebangkrutan atau kegagalan bisnis. Jika Anda merupakan salah satu pengusaha yang bisnisnya terkena dampak pandemi dan ingin tetap bertahan, di bawah ini adalah panduan melakukan proses shifting di era new normal berdasarkan Klynveld Peat Marwick Goerdeler, perusahaan jasa profesional.

    1. Lakukan Analisis Pasar

    Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mereview kembali perusahaan dan bisnis yang sedang Anda jalankan, apakah kepemimpinan perusahaan sesuai prioritas dan ambisi untuk kondisi pasar saat ini? Kemudian cobalah menilai pangsa pasar mana yang paling terdampak COVID-19 dan lakukan tinjauan ulang target jangka pendek. Selain itu, cobalah menyusun kembali rencana untuk menghadapi struktur pasar, kompetisi, dan dinamika pembelian jika terjadi pandemi gelombang kedua bahkan gelombang ketiga.

    2. Proposition and brands

    Sebelum melakukan strategi shifting cobalah lakukan penilaian terhadap pasar ketika mengenali produk yang dimiliki perusahaan, dan apa yang bisa diproduksi dengan adanya batasan pandemi. Anda juga bisa melakukan kolaborasi dengan stakeholders untuk menghadapi permintaan konsumen yang berubah, serta lakukan juga konsolidasi produksi dan fokus pada kebutuhan pasar.

    3. Sales and customer relationships

    Setelah Anda menilai pasar dan mengetahui apa yang dilihat konsumen tentang bisnis Anda. Cobalah mengukur respon penjualan dan bagaimana caranya bekerja dengan konsumen di saat pandemi. Telaah kembali apakah krisis ini memberikan pandangan berbeda terkait kelemahan jaringan penjualan dan kemampuan menghadapi ketidakpastian. Kemudian cobalah menilai apakah perusahaan membangun relasi yang baik dengan konsumen melalui open collaboration dan joint problem solving.

    Cara Melakukan Shifting Bisnis di Tengah Pandemi

    Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan shifting di tengah pandemi, salah satunya melakukan dengan mengubah kegiatan bisnis dari offline ke penjualan online, dari bekerja di kantor menjadi bekerja di rumah, dan sebagainya. Hal ini dilakukan demi menghindari penumpukan orang di dalam satu lokasi yang bisa menyebabkan penularan virus corona dengan lebih cepat. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan strategi shifting seperti:

    Baca Juga: Bedanya Promosi Offline dan Online yang Perlu Anda Pertimbangkan

    1. Mengembangkan Produk yang Dijual

    Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, saat ini sedang terjadi perubahan konsumsi masyarakat yang bergeser pada kebutuhan dasar dan produk preventif terhadap virus. Untuk tetap bertahan di tengah pandemi, Anda bisa melakukan shifting dengan menjual produk atau barang yang dibutuhkan banyak orang di tengah pandemi, misalnya masker, hand sanitizer, jamu tradisional, obat-obatan, suplemen kesehatan, dan sebagainya.

    Ini juga bisa menjadi salah satu inovasi yang bisa Anda lakukan terhadap produk yang Anda jual. Misalnya, ketika saat ini Anda menjual produk fashion, maka Anda bisa melakukan shifting dengan menjual produk masker. Selain itu, Anda juga bisa menjadikan masker sebagai gimmick atau pelengkap produk fashion yang Anda jual, seperti menjual baju yang matching dengan masker.

    Baca Juga: 4 Strategi Bisnis untuk Bantu Bisnis Bangkit di Era New Normal

    Sedangkan, jika saat ini Anda sedang menjalankan bisnis coffee shop, Anda juga bisa berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan tradisional di dalam kopi yang bisa membantu konsumen Anda tetap hidup sehat. Misalnya, saat ini banyak orang mengonsumsi jahe merah, maka Anda bisa membuat kopi susu jahe merah dan sebagainya.

    2. Mengubah Kegiatan Bisnis

    Selama pandemi seperti saat ini, pemerintah menganjurkan untuk seluruh masyarakat untuk melakukan jaga jarak dan menghindari kerumunan. Untuk menjalankan himbauan ini, Anda bisa melakukan shifting bisnis. Misalnya, dengan melakukan shift karyawan yaitu setiap harinya hanya diperbolehkan 50% karyawan yang masuk ke kantor dan sisanya bisa melakukan pekerjaan dari rumah. Selain itu, Anda juga bisa melakukan shifting penjualan offline menjadi online dengan memasarkan produk melalui marketplace ataupun social media. Dengan begitu, Anda tetap bisa menjalankan kegiatan bisnis secara normal dan produktif, serta tidak akan memengaruhi omzet atau pendapatan bisnis.

    Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

    Melalui strategi shifting, diharapkan para pelaku bisnis bisa bangkit dari krisis yang diakibatkan pandemi COVID-19, serta bisa beradaptasi menghadapi new normal. Selain itu, untuk mengingatkan kembali tentang bisnis Anda ke pelanggan, cobalah mulai memberikan pelanggan kartu nama bisnis. Dengan adanya kartu nama inilah pelanggan bisa menemukan bisnis Anda dengan mudah dan menghubungi kapan pun mereka membutuhkan.

    Untuk membuat kartu nama bisnis dengan mudah, cepat, dan berkualitas, Anda bisa membuatnya secara online melalui kartunama.net. Di sini, Anda bisa memilih desain kartu nama sesuai dengan bisnis yang sedang Anda jalankan dan hanya dalam waktu 2 jam, kartu nama sudah siap dikirim ke lokasi Anda. Jadi tunggu apalagi? Buat kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net.

  • 6 Cara Berbisnis Pengusaha Profesional yang Wajib Ditiru

    6 Cara Berbisnis Pengusaha Profesional yang Wajib Ditiru

    Menjadi seorang pengusaha bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa cara berbisnis yang harus dilakukan demi meraih kesuksesan. Meski begitu, kesuksesan tidak bisa didapatkan secara instan. Pengusaha harus memiliki perencanaan, kreativitas, dan kerja keras. Bagi Anda yang baru memulai bisnis dan ingin menjadi sukses, di bawah ini kartunama.net akan memberikan tips cara berbisnis yang bisa Anda tiru untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

    Pelajari Manajemen Bisnis

    Memulai bisnis memang mudah, namun mempertahankan dan mengembangkan bisnis tidak semudah memulainya. Agar bisnis yang Anda jalankan bisa bertahan dan terus berkembang, Anda harus mengetahui manajemen bisnis secara keseluruhan, mulai dari bagaimana cara memulai bisnis, membangun bisnis hingga sukses, apa saja yang harus dipersiapkan, dan lain sebagainya. Artinya, Anda sebagai pengusaha harus memperluas wawasan terhadap bisnis secara umum. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan bisnis dengan pengetahuan yang cukup, sehingga menjalankan bisnis menjadi  lebih mudah. Anda pun sebagai pemilik bisnis akan terlihat lebih profesional dengan wawasan manajemen yang luas.

    Pahami Bisnis yang Ingin Dijalankan

    Untuk terlihat lebih profesional di mata pelanggan, rekan kerja, rekan bisnis, investor, dan pihak lainnya, Anda harus mengetahui ilmu dasar tentang bisnis yang akan Anda jalankan. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset pasar. Ketahui dengan benar bisnis yang sedang trending dan lihat apakah di sana ada peluang bagi Anda atau tidak. Misalnya, ketika Anda ingin menjalankan bisnis kuliner seperti coffee shop yang kini sedang tren. Cobalah lakukan riset dengan mengetahui berapa modalnya, untung ruginya, siapa target pasar yang cocok, apa saja bahan yang digunakan, di mana lokasi yang tepat, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui seluk beluk bisnis yang Anda jalankan, Anda akan lebih terlihat profesional. Jadi, pastikan Anda terus belajar dan ikuti perkembangan tren yang ada di industri bisnis Anda.

    Manajemen Waktu untuk Investasi Masa Depan

    Menjadi seorang pengusaha memang sulit, banyak hal yang harus diurus dan dilakukan. Terkadang waktu 24 jam sehari masih sering kurang bagi mereka mengurus bisnis. Namun, seorang pengusaha sukses harus pandai mengatur waktu dan memiliki manajemen waktu yang baik. Anda harus bisa menggunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu adalah uang dan bisa menjadi investasi masa depan.

    Salah satu hal penting yang harus Anda masukkan dalam manajemen waktu adalah waktu untuk Anda mengembangkan diri. Mempertahankan profesionalisme bukan berarti harus stagnan, namun Anda harus terus berkembang dan menjadikan bisnis menjadi lebih besar lagi. Untuk itu, pastikan Anda menginvestasikan waktu Anda untuk mengembangkan skill dan pengetahuan agar semakin ahli dalam bidang yang geluti. Karena pengusaha profesional adalah pengusaha yang dipercaya ahli dalam bidangnya.

    Buat Rencana & Strategi dengan Tepat

    Sebagai seorang pengusaha profesional, Anda tidak bisa menjalankan bisnis tanpa adanya rencana dan strategi. Semua hal atau kegiatan yang akan Anda lakukan harus telah terencana dengan matang, mulai dari rencana produk, promosi, marketing, keuangan, dan sebagainya. Ini semua harus bisa Anda rencanakan dengan matang demi bisnis yang berkembang. Jika dirasa Anda tidak mampu membuat dan menjalankannya sendiri, Anda bisa merekrut karyawan yang ahli dibidangnya ataupun menyewa jasa konsultan atau ahli yang bisa membantu Anda menjalankan dan membuat strategi yang tepat bagi bisnis.

    Baca Juga: Strategi Marketing yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan

    Lakukan Evaluasi Berkala

    Seorang pengusaha profesional bukan hanya menjalankan bisnis dengan strategi yang telah ia tentukan. Namun, pengusaha profesional juga harus  melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur keberhasilan perencanaannya, serta menentukan rencana atau strategi baru sesuai dari pembelajaran evaluasi tersebut. Untuk melakukan evaluasi bisnis, pastikan Anda fokus pada hal penting yang membantu Anda tetap konsisten dengan tujuan. Oleh karena itu evaluasi berkala menjadi bagian penting dalam rangka mempertahankan profesionalisme serta membantu bisnis untuk terus maju dan berkembang.

    Berikan Kartu Nama untuk Rekan Bisnis

    Sebagai seorang pengusaha, Anda bukan hanya mengurus bisnis di lokasi ataupun di kantor. Namun, Anda juga harus melakukan networking demi bisnis yang lebih maju. Biasanya, seorang pengusaha akan melakukan networking dengan mendatangi beberapa event atau seminar bisnis. Selain mendapatkan pengetahuan baru, Anda sebagai pengusaha juga bisa menambah networking bisnis yang mungkin bisa membantu Anda mengembangkan bisnis lewat kerja sama.

    Baca Juga: 5 Hal yang Diperhatikan Rekan Bisnis Saat Menerima Kartu Nama

    Dalam melakukan networking inilah, seorang pengusaha profesional harus menyiapkan kartu nama sebagai salah satu tool yang wajib dibawa untuk diberikan ke setiap rekan bisnis ataupun pelanggan potensial. Dengan begitu, mereka pun akan melihat bahwa Anda dan perusahaan yang Anda jalankan merupakan bisnis profesional yang memiliki kredibilitas tinggi, serta dapat dipercaya.

    Namun, bukan hanya kartu nama, Anda juga harus memastikan bahwa kartu nama yang Anda berikan memiliki informasi yang jelas dan juga kualitas baik. Untuk memastikan kartu nama yang Anda miliki berkualitas baik, Anda bisa membuat dan mencetak kartu nama bisnis melalui kartunama.net. Dengan kartunama.net, Anda tidak perlu ke luar kantor untuk membuatnya, karena Anda bisa membuatnya kapan dan di mana saja secara online.

    Selain itu, kartunama.net juga memiliki ratusan template desain yang bisa Anda pilih dan disesuaikan dengan bisnis maupun informasi yang ingin Anda berikan. Jadi, tunggu apalagi? Buat kartu nama bisnis Anda sekarang di kartunama.net dan miliki cara berbisnis yang lebih profesional.

  • 6 Cara Membangun Brand Restoran dengan Sukses

    6 Cara Membangun Brand Restoran dengan Sukses

    Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam mengembangkan bisnis, salah satunya yaitu identitas restoran atau brand. Namun, apa yang dimaksud dari identitas brand tersebut? Bagaimana cara membangun identitas brand restoran sehingga dapat memengaruhi keberhasilan bisnis? Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun brand restoran Anda sendiri hingga sukses.

    Sebelum membahas cara membangun brand, apakah Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan brand? Brand adalah akumulasi dari persepsi semua orang tentang sebuah perusahaan, organisasi, ataupun produk. Artinya, apapun yang biasa diasosiasikan dengan sebuah produk atau perusahaan dan membedakannya dari yang lain adalah bagian dari brand produk atau perusahaan tersebut.

    Baca Juga: 6 Tips Memasarkan Bisnis Kue Kering Secara Online

    Dengan memiliki brand, restoran Anda akan lebih unik dan memiliki perbedaan tersendiri dari restoran lain. Hal ini akan membantu brand restoran Anda mudah diingat oleh pelanggan restoran. Untuk membangun brand yang bagus, maka Anda juga harus meningkatkan nilai restoran Anda secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan, dengan memiliki brand yang dikenal banyak orang, maka bisnis Anda akan terpercaya, bahkan konsumen Anda bersedia membayar lebih untuk produk yang Anda sajikan karena brand yang sudah melekat di konsumen.

    Memperkenalkan Nama & Logo Restoran

    Nama dan logo restoran adalah dua hal yang cukup penting dalam membangun brand. Untuk memperkenalkan nama dan logo restoran, Anda bisa melakukan pemasangan signage di depan restoran Anda yang berisi logo dan nama restoran. Dengan begitu, orang-orang yang singgah untuk makan atau hanya lewat restoran saja dapat melihat dan membaca logo dan nama restoran Anda.

    Selain itu, Anda juga dapat mencantumkan nama dan logo di setiap atribut restoran, seperti kantong plastik, box makanan. Dan terakhir, Anda harus memiliki media sosial yang berguna sebagai alat mencantumkan nama dan logo pada setiap konten yang akan diunggah.

    Miliki Konsep Restoran & Menu Andalan

    Ketika bisnis Anda sudah memiliki ciri khas tersendiri, maka dengan mudah Anda dapat menarik pelanggan baru, bahkan bisnis akan mudah diingat apabila terdapat hal “berbeda” dari kompetitor lainnya. Konsep restoran di sini salah satunya meliputi jenis makanan yang akan disajikan, tempat atau lokasi restoran Anda, pelayanan restoran, dan sebagainya. Jadi, pastikan Anda memberikan informasi kepada pelanggan dan pastikan pelanggan mengetahui menu andalan restoran Anda. Cobalah mulai dengan membuat daftar menu semenarik mungkin dan berikan tanda untuk setiap makanan andalan atau favorit di restoran tersebut.

    Terapkan Konsep Restoran di Social Media

    Setelah sudah menentukan konsep yang akan digunakan restoran, maka konsep tersebut juga bisa Anda terapkan ke dalam social media restoran. Seperti halnya, bahasa yang akan Anda gunakan di media sosial, foto-foto yang akan diunggah, serta desain visual seperti tema dan warna akun Anda harus saling berkontribusi agar menampilkan citra atau kesan restoran yang Anda ingin orang-orang pikirkan tentang restoran Anda.

    Baca Juga: Food Preparation Card Gratis untuk Berjuang Bersama di Tengah Pandemi Covid-19

    Miliki Foto untuk Setiap Menu

    Untuk meningkatkan nilai identitas atau brand restoran, Anda harus memiliki foto-foto dari setiap menu yang Anda miliki. Dengan adanya foto menu, tentu akan membuat restoran Anda lebih tepercaya dan berkualitas. Selain itu, adanya foto juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah transaksi restoran. Jadi, pastikan restoran Anda memiliki cukup foto yang menarik untuk setiap menu yang Anda sajikan. Cobalah untuk mengambil foto dari beberapa angle agar pelanggan dapat lebih tertarik. Jika perlu, Anda juga bisa menyewa jasa food stylish agar mempermudah Anda membuat tampilan menu yang lebih menarik dan menggugah selera.

    Buat Tagline & Deskripsi restoran

    Tagline adalah kalimat singkat yang biasanya tidak lebih dari 5 kata, dan meringkas kualitas apa saja yang menggambarkan bisnis atau restoran. Tagline menjadi nilai tambah dalam membangun brand, apalagi jika tagline yang Anda miliki unik dan mudah diingat. Biasanya tagline akan diperdengarkan di iklan radio atau tv, dan diletakkan di bawah logo. Selain itu, pastikan Anda memiliki deskripsi restoran, yang menekankan dan mempresentasikan restoran serta apa yang ditawarkan restoran. Contohnya, jika Anda menjual masakan seafood, maka deskripsi restoran Anda bisa jadi “menyajikan seafood yang fresh, dengan bumbu rempah pilihan dari nusantara”.

    Menyiapkan Kartu Nama Bisnis

    Memiliki kartu nama bisnis adalah salah satu cara untuk membangun brand, karena biasanya dalam dalam kartu nama bukan hanya nama dan logo saja yang tercantum, juga terdapat alamat, dan kontak yang dapat dihubungi. Selain itu, dengan memberikan kartu nama bisnis Anda pada setiap pengunjung restoran, hal ini selain dapat dijadikan sebagai alat promosi. Selain itu, memberikan kartu nama kepada konsumen secara tidak langsung juga membantu Anda memberikan sebuah pengingat dalam bentuk kartu nama ke konsumen, sehingga, mereka akan mengingat brand Anda, bahkan akan semakin loyal nantinya.

    Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membangun brand restoran Anda. Seperti yang diketahui, kartu nama menjadi salah satu cara untuk keberhasilan dalam membangun brand. Maka dari itu, pastikan kartu nama Anda selalu tersedia. Namun, apabila Anda belum memiliki kartu nama sendiri, maka buatlah kartu nama Anda sesegera mungkin.

    Tidak ada alasan untuk menunda membuat kartu nama, karena kini membuat kartu nama dapat dilakukan secara online, bahkan hanya memerlukan waktu 2 jam saja. Selain itu, dengan kartunama.net, Anda dapat memilih desain kartu nama yang sesuai keinginan Anda, atau Anda bisa membawa desain kartu nama Anda sendiri. Yuk bangun brand bisnis Anda dengan membuat kartu nama bisnis Anda sekarang juga hanya di kartunama.net.

  • 6 Strategi Marketing Offline yang Masih Banyak Dilakukan Bisnis

    6 Strategi Marketing Offline yang Masih Banyak Dilakukan Bisnis

    Di era revolusi 4.0 seperti saat ini, banyak perusahaan yang mulai melakukan strategi marketing secara online, baik melalui social media, website, maupun media online lainnya. Namun, masih banyak juga perusahaan yang menerapkan strategi offline marketing. Di mana, strategi ini dianggap masih relevan bagi bisnis, sekaligus membantu diferensiasi strategi perusahaan. Pada artikel kali ini, kartunama.net akan menjabarkan beberapa strategi marketing offline yang masih digunakan perusahaan dan masih dianggap relevan memenuhi kebutuhan marketing perusahaan.

    Mengisi Seminar dengan Menjadi Pembicara

    Saat ini banyak pelaku bisnis mengisi beberapa seminar terkait bisnis maupun industri bisnis yang sedang mereka jalani. Bagi Anda yang ingin mempromosikan bisnis, cara ini dianggap masih relevan dan bisa menciptakan representasi yang baik bagi bisnis Anda. Untuk mengisi seminar, cobalah Anda siapkan materi yang informatif dan inspiratif. Jika Anda merasa tidak memiliki cukup otoritas untuk menyampaikan materi, Anda bisa menceritakan tentang bisnis dan memberikan inspirasi bagi orang yang datang ke seminar tersebut. Selain itu, dengan menjadi pembicara, Anda juga bisa membangun hubungan baik kepada seluruh peserta sekaligus pembicara lainnya. Hal ini tentu bisa membantu Anda memperluas pemasaran ke tempat lain.

    Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Pengusaha Mengikuti Seminar Bisnis

    Pasang Iklan di Billboard atau Papan Reklame

    Memasang iklan di billboard juga menjadi salah satu strategi marketing yang kini menjadi tren. Banyaknya pesan-pesan unik dan inspiratif membuat papan reklame ini menjadi viral dan bahan omongan positif di media Internet. Meski mengeluarkan biaya yang mahal, banyak perusahaan yang masih menggunakan strategi offline marketing satu ini.

    Hal itu didukung letak papan reklame yang sangat strategis seperti di jalan raya. Di mana letaknya yang ada di jalan raya membuat iklan di papan reklame mudah dilihat oleh banyak orang, terutama bagi yang sedang melintas di jalanan. Namun, jika strategi ini ingin Anda gunakan, jangan lupa perhatikan tata letak billboard. Anda bisa memilih jalan raya yang sering mengalami kemacetan, sehingga orang yang melintas bisa melihatnya.

    Membagikan Kartu Nama

    Membagikan kartu nama menjadi salah satu strategi offline marketing yang memiliki biaya lebih terjangkau dibanding strategi marketing offline lainnya. Selain biaya terjangkau, cara membagikan kartu nama pun cukup mudah. Anda bisa membagikannya ketika bertemu calon pelanggan saat event marketing ataupun saat sedang menghadiri rapat atau pertemuan bisnis dengan calon klien ataupun calon rekan kerja lainnya.

    Baca Juga: Kartunama.net Hadir di Tokopedia untuk Kemudahan Pelanggannya!

    Selain itu, kartu nama juga bisa Anda gunakan sebagai reminder kepada pelanggan untuk terus membeli produk yang Anda jual. Di mana, Anda bisa meletakkan kartu nama di setiap toko Anda ataupun memberikannya saat pelanggan melakukan pembelian secara online.

    Untuk membuat kartu nama bisnis, Anda bisa memanfaatkan kartunama.net. Di mana, dengan kartunama.net, Anda bisa membuat dan mencetak kartu nama kapan dan di mana saja. Selain itu, Anda juga bisa memilih desain sesuai dengan bisnis yang sedang Anda jalankan. Ini sangat cocok bagi UKM yang belum memiliki desain kartu nama ataupun branding. Yuk buat kartu nama Anda sekarang juga di kartunama.net.

    Beriklan di Televisi & Radio

    Televisi dan radio menjadi salah satu media yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan bawah, menengah, hingga kalangan atas. Hal inilah yang membuat iklan di TV atau radio menjadi salah satu strategi offline marketing yang masih digunakan hingga kini.

    Namun, luasnya jangkauan yang bisa mengakses iklan di TV maupun radio ini menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis. Di mana, Anda harus membuat iklan yang mudah dipahami oleh semua kalangan, mulai dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan durasi iklan, karena biasanya iklan di televisi atau radio hanya memiliki durasi sebentar, maksimal 60 detik.

    Menyebar Brosur atau Flyer

    Meski sangat berisiko karena biayanya yang mahal dan mudah dibuang atau dirusak, strategi offline marketing satu ini masih banyak digunakan perusahaan karena berbagai alasan. Misalnya, starategi ini cocok diterapkan di tempat atau acara khusus, seperti saat event atau pameran, di pinggir jalan, dan sebagainya.

    Selain itu, membagikan brosur juga cocok digunakan perusahaan ketika ingin menyampaikan pesan secara informatif dan singkat. Hal itu wajar mengingat brosur biasanya berisi informasi tertentu tentang perusahaan secara singkat, misalnya informasi produk terbaru, diskon, promo, dan sebagainya.

    Mengikuti Pameran Bisnis

    Pameran bisnis bisa menempatkan bisnis Anda di dalam kompetisi. Selain membantu memasarkan produk, di dalam pameran bisnis inilah Anda bisa mempelajari strategi kompetitor. Di mana, Anda bisa mengecek materi pemasaran mereka dan mempelajari apa saja yang mereka lakukan agar bisa unggul dalam promosi. Selain itu, pameran ini juga bisa memberikan Anda peluang untuk menambah networking bisnis dengan profesional lain, serta bisa menjadi peluang untuk tumbuh dengan bekerja sama.

    Itulah beberapa strategi marketing offline yang masih dilakukan hingga hari ini dan masih dianggap relevan, serta memberikan keuntungan bagi bisnis. Nah, bagi Anda yang ingin memasarkan produk secara offline, jangan lupa juga untuk mendukung strategi ini secara online. Misalnya, ketika Anda ingin melakukan pameran bisnis, maka Anda bisa mempromosikan acara tersebut melalui social media, dan sebagainya. Jadi, sudah siap untuk menjalankan strategi marketing offline dengan baik?